Takdir Cinta Palsu
ketidakpastian. Sebuah rumah yang lebih mirip istana, dengan segala kemewahan yang mengepungnya, namun hatinya dipenuhi ras
dunginya. Bibinya, yang selama ini dia anggap sebagai keluarga, mendatangi rumahnya dengan tawaran yang tak bisa ditolak-sebuah tawa
h dari sekadar tawaran
rtama mereka, mata tajamnya yang hampir tak manusiawi menilai dirinya dengan sikap penuh penghinaan. Sebagai pengganti Selene, kakak angkat
atinya meronta. Tak ada kata cinta yang tersisa dalam pernikahan ini. Hanya kewajiban. Namun, ada sesuatu yang membuatnya mer
kaki Rurik yang menggema dari ujung ruangan, semakin mendekat, hingga akhirnya dia berdiri tepat di hadapannya. Pria itu mengenakan jas hitam yang rapi, rambut hitamnya yang tertata sempurna, dan wajahny
sebagai milikku, Adelina?" tanya Rurik den
Aku... tidak punya pilihan, Tuan Antonov," jawabnya pelan, meski setiap kata yang keluar dari bibirn
tatapan kosong. "Kamu be
ia tahu dia tak bisa berbuat apa-apa. Dalam pernikahan ini, dia hanya ada untuk mengisi t
yembunyikan ketidakpeduliannya terhadapnya, dia tahu satu hal: dia harus bert
hanya berfungsi sebagai tempat tidur, bukan tempat untuk beristirahat dalam cinta. Tak ada pelukan, tak ada kehangatan. Han
bisa bertahan lebih lama dalam hidup yang dipenuhi oleh kebenc
Adelina?" suara Rurik terdengar begitu dingin, menyusup
air mata yang hampir tumpah. "Aku tidak melaw
ang tak terucapkan. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, ada satu hal yan