Istri Rahasia Tuan CEO Dingin
t menoleh ternyata suaminya yang bangun dan kini
m,
pa ba
tapi malah jadi kegerahan setelahnya. Ya, aku c
Bodoh, kamu menekan tombol yang salah, ayo tidur lagi,
nci rapat, pria itu mengarahkan tombol pada remote AC dan memberi tahu padan
a, kamu kedin
uga ikut berbaring dan memeluknya. Dengkuran suaranya yang lembut membuat
ipungkiri, ia mulai menikmati kebersamaan ini. Namun, masih mengganjal di
a akan merasa senang dan minta dia mengelusny
angun karena melihatnya
oga yang kita lakukan malam ini mendap
nda orang hamil itu seperti apa, bahkan baru tahu kala
ta, pelukan suaminya sungguh membuatnya menjadi wanita yang benar
melakukan shalat subuh. Suaminya masih tidur dan kini
ugu dan polos itu. Pria itu merasa bahwa dia tidak
dak tak terpikirkan sama sekali dala
alam kamarnya ini adalah wanita ya
buktiannya dan ia sangat bangga bis
aril
buka lagi bajunya. Ia ingin melakukannya sekali lagi da
emarin juga kita melakukannya,
gan hati-hati dan pria itu tersenyu
in menikmati pagi ini dengan indah dan juga kesenan
k pinggang. Melihat seorang pemuda yang menatapnya dengan tata
mperlihatkan gelagat yang membuat wanita itu makin mara
ahnya memanggil dengan seruan yang cuk
h semarah ini pada seseorang yang memandangnya tanpa kedip. Entah kenapa dia mem
engar bersiul ketika roknya tak sengaja tersing
u meman
cantik yang merupakan menantunya itu tersenyum tipis dan men
ngar, Mah. C
yo lekas masuk ke mobil. A
elah semua tas belanjaan mama mertuanya masuk ke dalam bagas
da pemuda yang sedari tadi berdiri di depan
gai istri nggak pernah apa memeriksa kemana dia p
anya-tanya kemana suaminya selama ini. Tapi apa mau dikata, pria
pepohonan yang sangat rimbun bahkan terkesan sejuk. Rumah-rumah yang berderet
yang penuh dengan kesibukan dan juga ta
terlihat sangat nyaman dihuni. Elma mengarahkan mobilnya ke arah r
mau menunjukkan
seorang pelayan. Seharusnya dia menikah hanya untuk bersenang-se
Kemana ka
gan rumah mewah itu membuat penghuni
nya, tampak keluar dari kamar dan melirik ke a
la yang ada di bukit hij
dangnya. Keduanya seolah saling mengirim sebuah kode atau semacam sinyal. Albert
anya sama kamu!
tapi tanyakan pa
ada yang tahu, mereka saling lempar tuduhan. Ia
i? Casey berb
berbisik, "Marvin tidak akan p
ruh pria itu untuk diam. Mereka tengah mendengar kabar buru