icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Asmara Panas JANDA MUDA

Bab 4 Semakin Tertarik

Jumlah Kata:1122    |    Dirilis Pada: 25/01/2025

n tumbuh, dan aku berharap bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengannya. Hari itu di sungai men

epi sungai. Cahaya pagi yang lembut menyelimuti tubuhnya saat dia mencuci pakaian di atas batu. Tanpa

mintanya untuk menatap len

justru membuatku semakin tergoda untuk menangkap momen tersebut. Ta

ungai. Kamu cantik kok, nggak usah malu dong." Aku ber

alu. Senyumnya, begitu natural, begitu indah, membuat setiap foto yang kuambil terasa istimewa. Ada kehangatan dala

m suasana pagi itu. Aku merasa semakin terhubung dengannya, bukan hanya karena kecantikannya, tapi karena kepribadian Lina yang

i atas batu besar, masih dengan balutan kain sarungnya yang basah, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang anggun. Sesekali dia mengguyurkan air sungai

en sekecil apa pun. Setiap kali dia tertawa, suara gemer

onton, mandi juga dong sini!"

empesona dengan kesederhanaannya? Kamera di tanganku terasa seperti alat yang tepat untuk menjaga jarak, sekaligus menangkap keind

arikan fisik, aku merasa nyaman bersamanya, seolah-olah dia adalah bagian dari kehidupan yang selalu kucari. Waktu terus berja

penasaran yang tak bisa dipungkiri, namun aku tahu aku harus menjaga sikapku. Meski dalam hati aku merasa tergoda untuk mencuri pandang, aku tet

embutnya terdengar,"Mas Bayu,

njang, dan meski sederhana, penampilannya tetap terlihat begitu istimewa. Matahari pagi yang semakin tinggi memberikan cahaya hangat

enyembunyikan debaran ja

tan istimewa," ucapku jujur, tan

an pujianku,"Ah, Mas bisa aja. Ayo kita p

mengenal Lina, rasanya seperti aku telah mengenalnya lebih lama. Ada perasaan nyaman yang tumbuh

i mulutnya yang manis. Di sela obrolan, Lina yang semalam menawarkan diri untuk mengantarku mencari tempat-tempat indah di sekitar desa untuk aku potret

aku merasa sedikit

dengan nada prihatin. Bagaimanapun, Lina seorang ibu yang h

u nanti aku tidurin dulu. Biasanya dia tidur lama kalau sudah siang,

ngani kehidupannya yang membuatku kagum. Dia seolah tidak pernah membiarkan ke

banget, Mbak Lina. Aku nggak sabar buat lihat tempat-tempat

Mas. Nanti kita jalan-jalan ya. Di sini banyak kok te

mangatku semakin tumbuh. Ada Lina yang menjadi alasan utama, buk

ung ini begitu segar, membuatku semakin tak sabar untuk mengeksplorasi tempat-tempat indah bersama Lina. Tak lama k

n sekarang, aku udah siap menemani," uca

ebar, merasa se

ra bangkit dari kursi, siap untu

an air sungai mulai terdengar lagi, memberikan kesan tenang yang begitu alami. Kami berjala

kin aku tenang," ucapLina, menunjuk ke arah pe

gangguk

agus untuk diabadikan. Apalagi ada bidadari di sisiku," ba

lembut dengan

arkan hatiku. Melihat

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka