Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali
cahaya dari lampu jalan yang menyinari langkahnya. Di dalam hatinya, perasaan itu bercampur aduk: sakit, hampa, dan hilang. Apa yang dia p
yangan yang tak pernah bisa lepas. Setiap detik yang ia lewati, bayangan itu semakin jelas-wajah Arya yang penuh penyesalan, kata-kata yang selalu mengalir begitu mudah, namun akhirnya hanya kosong. "Aku
egitu hangat, penuh perhatian, selalu membuatnya merasa seperti satu-satunya wanita di dunia. Mereka berbicara tentang impian mereka, tentang masa depan yang penuh h
Dinda, yang selalu menjadi bayangan di setiap percakapan mereka. "Aku tak bisa melupakan Dinda," begitu Arya mengungkapkannya di malam-malam yang penuh dengan
rya, dari kenangan itu, dari rasa sakit yang tak pernah berhenti menghimpit dadanya. Ia merasa seolah tidak bisa lagi menghirup udara segar, seola
a kembali muncul di layar ponsel. Matanya tertuju pada pesan itu, dan dalam sekejap, hatinya kembali terperangkap dalam perasaan yang tak bisa drya
u ingin kamu tahu, aku masih mencintaimu. Aku tahu aku telah mengecewakanmu, dan aku tahu aku tidak layak mendapatka
rus diulang. Namun, seiring berjalannya waktu, mantra itu semakin kehilangan maknanya. Ia merasa seperti orang yang terperangka
, suara itu penuh dengan keputus
g senyuman Arya yang dulu selalu membuatnya merasa aman. Kenangan-kenangan itu sudah tertanam begitu dalam, seakan mereka adalah bagian dari dirinya yang tak bisa dile
perti ini?** Mengapa hatinya begitu lemah ketika Arya datang, mencoba memintanya kembali? Ia tahu itu salah. Ia tahu ia haru
nyak, seakan tak ada habisnya. Setiap pesan semakin menggerogoti h
rya
an melakukan apa pun untuk mendapatkanmu kembali. Aku tahu aku telah me
, semua kerinduan, semua kenangan yang ia coba tinggalkan begitu saja. Ia ingin melupak
ya menahannya. **Apa yang harus aku lakukan?** pikirnya dalam kebingungan. **Apakah aku b
, hanya untuk melihat Arya berdiri di sana, di hadapannya. Wajahnya terlihat lebih lelah dari sebelum
ku sudah melakukan banyak kesalahan. Aku sudah salah mengutamakan Dinda, aku sudah salah membiarkan bayangannya mengua
isau yang menusuk jantungnya. Ia ingin menangis, tetapi air matanya sudah tidak lagi keluar. Ia merasa kosong. Semua perasaan
intaimu, tapi aku sudah terlalu lelah. Aku sudah terlalu lelah untuk berharap, untuk menunggu, untuk memberi ci
ia tidak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya berdiri di sana, memandang Aulia dengan tatapan y
tinya hampir hancur. "Ini adalah keputusan yang aku buat untuk d
ngkah yang ia ambil terasa seperti seratus luka baru yang ia buka kembali, tetapi ia tahu, ini adalah satu-satunya car