Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali
berdiri di depannya dengan mata penuh harap, hampir seperti seorang anak yang takut kehilangan sesuatu yang sangat berarti. Wajahnya terlihat kelelahan, lebih tua dari yang terakhir kali ia lihat.
mereka rasakan bersama, dan kini
lu keras akan mengusik perasaan Aulia lebih dalam. "Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku tidak bisa... aku tahu aku sudah terlal
dengan harapan yang tertulis jelas di wajahnya, hatinya teriris. Tapi di saat yang sama, ada keraguan yang semakin menguat. Ia tahu, dan ia sangat tahu, bahwa
namun ia berusaha agar kata-katanya tetap terdengar tegas. "Apa yang bisa kau lakukan sekarangat betapa hatinya hancur. Namun, di sisi lain, hatinya juga hancur. **Mengapa ia harus merasa seperti ini? Menga
pernah berniat untuk membuatmu merasa seperti itu. Aku tak pernah berniat untuk membuatmu merasa tak penting, untuk membuatmu merasa seperti kamu tidak pernah
an dari kebohongan yang tidak pernah selesai? Arya selalu kembali, selalu berkata ingin memperbaiki, namun kenyataannya, itu hanya omong
itu pecah, dan terasa begitu berat, seperti ada beban yang sangat besar yang terpaksa harus i
idak bisa mengubah masa lalu, aku tahu aku tidak bisa menghapus semua yang sudah terjadi, tapi aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa berubah. Aku ingin kamu tahu,
coba untuk menahannya, untuk menutupinya. Ia ingat betul bagaimana dulu mereka saling berbicara tentang masa depan, tentang im
pi apa yang menjamin aku bahwa ini bukan kebohongan yang sama? Apa yang membuatmu yakin bahwa kali ini, kita tidak akan
unya jawaban yang bisa membenarkan dirinya. Tidak ada yang bisa membuktikan bahwa kata-katanya itu benar-benar tulus, t
nya tahu bahwa aku ingin kau tahu bahwa aku mencintaimu. Dan kali ini, aku ben
tahu, di dalam hatinya yang terdalam, bahwa Arya memang mencintainya. Tapi cinta itu, cinta yang
pipinya. "Aku sudah cukup mencintaimu dalam diam. Aku sudah cukup berharap tanpa pernah mendapatkan apa yang pantas a
h. Ia merasa dunia sekitarnya runtuh. "Aulia, jangan..." ia berusah
ernah datang. Mungkin ini waktunya aku untuk pergi, dan pergi jauh darimu. Untuk sekali saja, a
han yang benar. Meski hatinya masih tercabik-cabik, meski ia masih mencintai Arya dengan segenap jiwa, ia tahu satu hal: ia tidak bisa h
Arya," bisiknya, t