Mantan Suami Ingin Cintaku Kembali
i kokoh. Setiap langkahnya terasa lebih berat, seperti ada batu besar yang mengikat kakinya. Udara di luar begit
h, matanya merah, dan bibirnya terasa kering. Mengapa ia merasa begitu rapuh setelah bertemu dengan Arya
ia ingin kembali bersama Arya? Apakah ia masih bisa memaafkannya? Dan yang lebih pent
sendiri," kata suara itu dalam hatiny
menyangkal perasaan itu. Arya adalah pria yang pernah ia cintai dengan sepenuh hati. Mereka memiliki kenangan yan
gitu asing. Ketika ia sampai di rumahnya, ia merasa semakin terasing. Rumah itu-yang dulunya penuh dengan tawa, canda, dan harapan-sekarang hanya terasa se
yang ia lihat, selain bayangannya sendiri yang terlihat buram. Ia teringat bagaimana dulu Arya begitu peduli, bagaimana setiap pagi mere
rya. Jantungnya berdegup lebih cepat, namun ia tahu, ia tidak boleh menjawabnya. I
elah. Ia tahu apa yang harus ia lakukan, tetapi sepertinya
rya
menyesal. Aku tahu aku tidak bisa memperbaiki semuanya begitu saja, tapi aku akan melakukan apa pun
dengar, tetapi kali ini, ia tidak tahu apakah ia masih bisa mempercayainya. Arya mengatakan bahwa i
ng mulai berdenyut. Berapa lama lagi ia harus hidup dengan kebingungan ini? B
ulia
yang ia habiskan bersama Arya-malam-malam yang dipenuhi dengan janji-janji, dengan ketulusan yang ia pikir tak akan pernah hilang. Tapi ternyata, Ar
ya, seperti mencari jawaban dari sosok yang terpantul di sana. "Kau kuat, Aulia," bis
i runtuh lagi. Ada sesuatu yang sangat dalam di hatinya yang ingin menga
iap getarannya seperti menyentuh jantungnya dengan rasa sakit yang taja
rya
i mungkin terdengar gila, tapi ak
aknya, pria yang pernah ia cintai dengan sepenuh hati, pria yang membuatnya merasa berarti meskipun sering kali diabaikan. Ia ingin me
diketuk dengan lembut. Ada jeda, kemudian ketukan lagi. Dering teleponnya tak berh
i penyesalan. "Aulia," suara itu penuh dengan kecemasan, dan ketika Aulia meli
n, dan aku tahu aku tidak bisa meminta maaf untuk semuanya. Ta
ia tahu benar bahwa ia masih mencintai pria ini. T
itu terdengar rapuh, seperti dinding yang hampir run
ng menusuk, Aulia tahu ia benar. Ia harus melepaska