Terpaksa Menikahi Tetangga
saya mengal
a?" Lama-kelamaan bikin t
idur se
**
el di atas meja depan sofa, untuk melihat sekarang udah pukul berapa. Ternyata baru pukul enam pagi.
muda kek, aku gak akan peduli. Atau sekalian pergi dari dunia ini juga bagus. Eh, artinya dia mati dong? Dan aku auto jadi janda dong? Gak p
ang. Iya, tadi malem aku tidur di sofa dan menolak untuk tidur seranjang dengan dia. Sorry banget ya, gak sudi aku tidur
di sofa, dan beginilah akibatnya. Semua ini gara-gara manusia batu itu, seandainya saja tadi m
ar tante Mariska kemarin. Tanpa membuang-buang waktu lagi, aku kembali memejam
g masih terpejam. Belum juga lima menit, udah ada gang
nya ini rumahmu yang
ni kerjaannya s
mpang lah di sana cowok hitam manis ting
aja," sungutku kesal. Bagaimana gak kesal coba, dia main nyiprat-
harusnya yang rajin, masa jam segini belum bang
ya, pake nyipratin air segala, kayak gak bisa pake cara yang baik-baik. Mamaku aja yang
gue udah bangun kok, terus emangnya kenapa kalau gue bangun siang begini? Masalah buat lo! Dan f
pagi, apalagi sekarang status kamu udah jadi istri
nampol. Gimana gak pengen nampol coba, dari dulu sampai sekarang, kata-kata yang
bilang jadi istri harus bangun duluan? Baru tahu gue ada teori kayak gitu. O
tanya Rey dengan disertai tatapan matanya yang men
agian gue juga pengen ngerasain kali tidur di ranjang yang super duper nyaman ini." Bagus Key, terus aja b
ngalah, apalagi sama manus
sar kam
gatain aku
masih punya hati, gak kayak lo,
kamu." Rey menghembuskan nafasnya kasar
h punya banyak stok sabar, kalau enggak, udah aku b
t juga rasa badan ini, dari kemarin belum mandi. Seandainya saja tadi malem aku menerima ajakan Rey
bisa ... mati. Ah, kenapa gak kepikiran buat bunuh dia dengan cara halus seperti itu ya? Kan aku gak bakalan dijadii
**
semua kan?
pa?" Aku ba
ut sekarang juga,
ang?"
pengen di sini, ngabisin waktu berdua den
nding berduaan sama kambing dari p
kan berikan kambing buat kamu, anggap saja
ari kemarin lo ngasih gue m
cincin yang kamu pakai itu sebaga
doang belagu amat." A
kayak gini, dia udah pantes banget kalau jadi pemeran antagonis di si
a diremehin
elah saya berikan sama kamu sebagai mas kawin, at
*
sama resepsionis. Modus banget kan, bilangnya mau ngurusin check out, gak taunya sekalian tebar pesona.
ri tadi nungguin sambil duduk di sofa ini. Mana orang yang pada s
i sekarang." Akhirn
rjalan mengikuti Rey. Kan, ber
derasnya, mau tidak mau kami berbali
di luar, kini berhamburan m
langsung pulang aja
ar lagi hujan kan
ung naik mobil, jadi ng
asar manusia aneh bin plin-plan, tadi pengen cepet-
liatin mbak-mbak resepsionis yang d
pintarku dari saku celana jeansku, d
ng berisi ucapan-ucapan selamat dari kerabat-kerab
muda, dari yang balita, sampai kerabat papa yang udah kakek-kakek. Dari yang giginya masih rapi sampai
ereka berhalangan gak bisa hadir, apalagi ini mendadak banget dan tanpa perencanaan, jadi wajar aja kalau yang jauh-jauh
para saudara, tiba-tiba ada seseorang yang
y .
sam