Nafsu Yang Penuh Dosa
aman Sa
n ayah mertuanya menunggu dengan manis di meja makan. Amira merupakan istri dari pen
ndra bertanya, pria tua berusia 75 t
," jawab Amira, sembar
nak." Sailendra berjalan mendekat ke arah Amira, wa
baik memasak ini." Amira masih santai, dia m
ih nikmat dar
re
an di kedua bokongnya, sepasang tangan yang denga
" Amira bertanya panik, pipinya meme
h berhasil menaikkan rok mini Amira, sehingga tempampanglah pantat mulusnya yang
tak, berharap Sailendra benar-benar menghentikan aktiv
Amira men
a, Amira. Kumoh
tubuhnya refleks. Wajahnya semakin memerah,
bokong yang selalu kumimpikan ketika aku coli!" Saile
a menerima perlakuann
an ini,
kan pipinya yang keriput ke bokong
ah ini, Amira." pria tua itu menelan salivanya, kiranya bokong yang d
ulai memanas, keringat
epanku." Sailendra mulai menurunkan celana dalam Amira, menampakkan vag
, tapi dia sama sekali tak melakukan perlawanan. Justru tubuhn
, terima kasih ata
mira layaknya sebuah santapan yang sangat lezat. Lidahnya d
ndesah, wajahnya sangat merah da
p...s
mhh
ku mau mu
telapak tangan, ia tak kuasa m
k ada orang lain selain k
Aaaaarrr
lur
tubuhnya gemetar. Sailendra menyudahi aktivitasnya,
enak, asin dan manis," ucap pria tua itu, sambi
eh memenuhi hatinya. Dia memalingkan wajah ke samping, meli
takan apapun pada Norman." Amira mencengkram
n tahu keluarga ini
jadi barusan. Meskipun dia tidak menerima, tapi
harus ku
anaknya akan berangkat sekolah. Jika mereka meli
dulu. Tapi, kenapa ib
nghampiri kedua anaknya, dia
kalian sudah ibu siapkan, ambilah sementara ibu akan
mar setelah membereskan makan malam.
seks malam in
Norman menjawab dengan senyum tipis,
tadi bersama ayah mertua, kenapa aku kepikiran dengan yang terjadi tadi
merasa mul
inanya, sangat l
ah
ngocok, dipikirannya masih terngiang ad
ku munc
enguh Amira ketika mengingat bagaiman
*
elakukannya lagi pada Amira. Dia memegang ucapan
n malam bersama, menghabiskan wa
kami akan mengunjung
man mengatakan itu? Sebelumnya tak ada kompromi antara dia
a?" tanya Amira, Norman tersenyum sambil beru
disini saja merawat ayah." jawab Norman ent
ang, kejadian satu minggu yang la