Gadis buta Milik CEO
a keinginan untuk mempercayai Damar dan ketakutan akan kekecewaan. Damar tidak pernah lelah menunjukkan keseriusannya. Setiap hari, ia datang dengan senyuman, membawakan bunga-bu
esunyian yang terpendam, sebuah kekosongan y
saat kenangan lama datang menyerbu. Damar sering mendengar suara tangis Laras, tetapi ia tidak perna
i atap rumah. Suara itu selalu membawa kenangan akan malam ketika dunianya menjadi gelap, ketika sem
tu," kata Laras, suaranya berget
nya dengan penuh perhatian,
yang seharusnya sudah mati dan kini kau ingin bangkitkan kembali?" Laras b
tahu kau berhak meragukanku. Tapi aku ingin kau tahu satu hal, Laras. Aku tidak pernah berhenti mencintaimu, bahkan ketika aku pergi. Aku tidak pernah berhenti memi
kadang, ia ingin merasakan rasa itu, ingin mempercayai bahwa di dunia ini ada kesempatan ked
asih takut. Takut jika aku membuka hati
hu, dan aku tidak akan memaksamu. Tapi aku akan tetap ada di sini, Laras, sampai kau mera
alam sentuhan Damar, tetapi ia takut itu hanya sementara. "Kenapa ka
Laras. Aku mencoba untuk pergi, untuk melupakanmu, tetapi aku tidak bisa. Dan ak
g Damar dengan rasa campur aduk. Di satu sisi, ada rasa ingin percaya, tetapi di sisi lain, ada ketakutan yang mengakar.
adi, Damar. Tapi aku ingin mencoba
unyikan. Ia mengangkat tangan Laras dan mencium punggung tanga
tinya. Hari itu, ia memutuskan untuk berjalan di taman kecil di dekat rumahnya. Damar menemaninya, memberikan rasa aman yang membuatnya merasa
gan ekspresi yang penuh dengan rasa benci. Laras merasa ada yang aneh dan menoleh, t
Mereka bilang kau kembali untuk membuat Laras lebih menderita. Apaka
eduli apa yang orang katakan, Nadya. Yang aku peduli sekara
ai berdetak lebih cepat. Nadya, yang jelas-jelas men
dah cukup membuatnya menderita, Damar. Jang
, kali ini dengan keberanian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Cukup, Nady
nan sebelum akhirnya berbalik dan pergi. Suasana menjadi tenang, seola
u mengusir gadis itu dengan suara yang penuh tekad. "Kau t
nya, menatap Damar dengan mata yang penuh dengan rasa percaya dan harapan. "Aku tidak tahu apa yang akan t
bahwa mereka benar-benar memulai perjalanan ini bersama. "Dan aku a
depan yang penuh ketidakpastian. Tetapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Laras merasa ada harapan. Ada kemung
antangan, Laras tahu satu hal: mereka tidak lagi berj
kutan akan kekecewaan. Damar tidak pernah lelah menunjukkan keseriusannya. Setiap hari, ia datang dengan senyuman, membawakan bunga-bunga kecil, atau hanya duduk menemani Laras dalam keheningan. Mereka berbicara tentang ba
saat kenangan lama datang menyerbu. Damar sering mendengar suara tangis Laras, tetapi ia tidak perna
i atap rumah. Suara itu selalu membawa kenangan akan malam ketika dunianya menjadi gelap, ketika sem
tu," kata Laras, suaranya berget
nya dengan penuh perhatian,
yang seharusnya sudah mati dan kini kau ingin bangkitkan kembali?" Laras b
tahu kau berhak meragukanku. Tapi aku ingin kau tahu satu hal, Laras. Aku tidak pernah berhenti mencintaimu, bahkan ketika aku pergi. Aku tidak pernah berhenti memi
kadang, ia ingin merasakan rasa itu, ingin mempercayai bahwa di dunia ini ada kesempatan ked
asih takut. Takut jika aku membuka hati
hu, dan aku tidak akan memaksamu. Tapi aku akan tetap ada di sini, Laras, sampai kau mera
alam sentuhan Damar, tetapi ia takut itu hanya sementara. "Kenapa ka
Laras. Aku mencoba untuk pergi, untuk melupakanmu, tetapi aku tidak bisa. Dan ak
g Damar dengan rasa campur aduk. Di satu sisi, ada rasa ingin percaya, tetapi di sisi lain, ada ketakutan yang mengakar.
adi, Damar. Tapi aku ingin mencoba
unyikan. Ia mengangkat tangan Laras dan mencium punggung tanga
*
tinya. Hari itu, ia memutuskan untuk berjalan di taman kecil di dekat rumahnya. Damar menemaninya, memberikan rasa aman yang membuatnya merasa
gan ekspresi yang penuh dengan rasa benci. Laras merasa ada yang aneh dan menoleh, t
Mereka bilang kau kembali untuk membuat Laras lebih menderita. Apaka
eduli apa yang orang katakan, Nadya. Yang aku peduli sekara
ai berdetak lebih cepat. Nadya, yang jelas-jelas men
dah cukup membuatnya menderita, Damar. Jang
, kali ini dengan keberanian yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. "Cukup, Nady
nan sebelum akhirnya berbalik dan pergi. Suasana menjadi tenang, seola
u mengusir gadis itu dengan suara yang penuh tekad. "Kau t
nya, menatap Damar dengan mata yang penuh dengan rasa percaya dan harapan. "Aku tidak tahu apa yang akan t
bahwa mereka benar-benar memulai perjalanan ini bersama. "Dan aku a
depan yang penuh ketidakpastian. Tetapi untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Laras merasa ada harapan. Ada kemung
g dan penuh tantangan, Laras tahu satu h