Skandal Cinta Pilot Angkuh
ereka dirikan di pantai bergoyang diterpa angin kencang. Suara ombak yang menghantam karang
lip. Dia memandangi peta yang sudah hampir sobek di tangannya. Namun, pikirannya tidak ada di
di sini menc
butan dan keberaniannya, mampu mengguncang tembok tebal yang selama i
an yang
ita itu berjalan cepat ke arahnya, diikuti oleh beb
isnya bertaut. "Ada
bilang kita akan keluar dari sini. Tapi apa yang sudah kamu lakukan? Tidak ada! Kam
mencoba menengahi, ta
percaya padanya, tapi aku tidak! Dia cuma pria egois y
uat Nadine terhenti. Matanya memancarkan
penuh amarah. "Aku bisa saja pergi sendiri, mencari jalan keluar tanpa memikirkan kal
karang? Menunggu kami semua mati kelaparan sebel
elangkah. "Kalau kamu pikir kamu bisa melakukan lebih baik, silakan. Tapi
rdan yang penuh emosi itu. Nadine tampak terk
n di Anta
mendekati Ardan. Pria itu masih berdiri di tempat ya
embiarkan dia memancing
noleh. "Aku hanya manusia
ba menenangkannya. "Tapi mereka juga manusi
tahnya, meski nada sua
keras itu, ada seorang pria yang sebenarnya rapuh. "Kamu bole
penuh keraguan. "Kenapa kamu selalu mencoba
ari apa pun. Aku hanya ingin kamu tahu
antara mereka, hanya dipecahkan o
g lagi," gumam Ardan. "Tapi setiap kali aku men
tu. "Tidak semua orang akan menghancurkanmu, Ardan. Tapi kamu ti
i Tenga
uat pasir pantai berubah menjadi lumpur. Para penumpang berlarian mencar
n makanan dan barang-barang penting!" teriaknya, su
on yang lebih terlindung. Tapi langkahnya terhenti ketika dia
i sana!" teriaknya, men
hujan deras, mengangkat anak itu dalam peluka
semua keangkuhannya, Ardan tetaplah pria yang berhati
etelah
a kini terlihat hancur berantakan. Tenda-tenda rusak, makanan banyak yang
as batu besar, memandang laut de
yang terbaik," katanya
rdan. "Aku seharusnya
sesuatu yang di luar kendalimu," kata Lara, suaranya p
yang sulit dijelaskan. "Kenapa kamu sel
" jawab Lara. "Kamu lebih dari sekadar kapten angkuh yang keras kepala.
i juga rasa terima kasih. Untuk pertama kalinya, dia m
h, Lara," ka
a, Lara merasa bahwa sem
samb
eksternal dan internal semakin memperkuat dinamika hubungan antara Lara dan Ardan. Apakah alurnyaereka dirikan di pantai bergoyang diterpa angin kencang. Suara ombak yang menghantam karang
lip. Dia memandangi peta yang sudah hampir sobek di tangannya. Namun, pikirannya tidak ada di
i sini mencob
butan dan keberaniannya, mampu mengguncang tembok tebal yang selama i
-
an yang M
ita itu berjalan cepat ke arahnya, diikuti oleh beb
isnya bertaut. "Ada
bilang kita akan keluar dari sini. Tapi apa yang sudah kamu lakukan? Tidak ada! Kamu
mencoba menengahi, ta
percaya padanya, tapi aku tidak! Dia cuma pria egois y
at Nadine terhenti. Matanya memancarkan a
penuh amarah. "Aku bisa saja pergi sendiri, mencari jalan keluar tanpa memikirkan kal
karang? Menunggu kami semua mati kelaparan sebel
langkah. "Kalau kamu pikir kamu bisa melakukan lebih baik, silakan. Tapi j
rdan yang penuh emosi itu. Nadine tampak terk
-
an di Anta
mendekati Ardan. Pria itu masih berdiri di tempat ya
mbiarkan dia memancing em
noleh. "Aku hanya manusia
ba menenangkannya. "Tapi mereka juga manusi
tahnya, meski nada sua
keras itu, ada seorang pria yang sebenarnya rapuh. "Kamu bole
penuh keraguan. "Kenapa kamu selalu mencoba me
ari apa pun. Aku hanya ingin kamu tahu
antara mereka, hanya dipecahkan o
g lagi," gumam Ardan. "Tapi setiap kali aku men
tu. "Tidak semua orang akan menghancurkanmu, Ardan. Tapi kamu ti
-
di Tenga
uat pasir pantai berubah menjadi lumpur. Para penumpang berlarian mencar
makanan dan barang-barang penting!" teriaknya, suar
on yang lebih terlindung. Tapi langkahnya terhenti ketika dia
i sana!" teriaknya, men
hujan deras, mengangkat anak itu dalam peluka
semua keangkuhannya, Ardan tetaplah pria yang berhati
-
Setelah
a kini terlihat hancur berantakan. Tenda-tenda rusak, makanan banyak yang
as batu besar, memandang laut de
yang terbaik," katanya
dan. "Aku seharusnya bi
sesuatu yang di luar kendalimu," kata Lara, suaranya pen
yang sulit dijelaskan. "Kenapa kamu sel
" jawab Lara. "Kamu lebih dari sekadar kapten angkuh yang keras kepala.
i juga rasa terima kasih. Untuk pertama kalinya, dia m
h, Lara," ka
a, Lara merasa bahwa sem