icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Skandal Cinta Pilot Angkuh

Bab 5 Lara merasa bahwa semua usahanya tidak sia-sia

Jumlah Kata:1781    |    Dirilis Pada: 08/12/2024

ereka dirikan di pantai bergoyang diterpa angin kencang. Suara ombak yang menghantam karang

lip. Dia memandangi peta yang sudah hampir sobek di tangannya. Namun, pikirannya tidak ada di

di sini menc

butan dan keberaniannya, mampu mengguncang tembok tebal yang selama i

an yang

ita itu berjalan cepat ke arahnya, diikuti oleh beb

isnya bertaut. "Ada

bilang kita akan keluar dari sini. Tapi apa yang sudah kamu lakukan? Tidak ada! Kam

mencoba menengahi, ta

percaya padanya, tapi aku tidak! Dia cuma pria egois y

uat Nadine terhenti. Matanya memancarkan

penuh amarah. "Aku bisa saja pergi sendiri, mencari jalan keluar tanpa memikirkan kal

karang? Menunggu kami semua mati kelaparan sebel

elangkah. "Kalau kamu pikir kamu bisa melakukan lebih baik, silakan. Tapi

rdan yang penuh emosi itu. Nadine tampak terk

n di Anta

mendekati Ardan. Pria itu masih berdiri di tempat ya

embiarkan dia memancing

noleh. "Aku hanya manusia

ba menenangkannya. "Tapi mereka juga manusi

tahnya, meski nada sua

keras itu, ada seorang pria yang sebenarnya rapuh. "Kamu bole

penuh keraguan. "Kenapa kamu selalu mencoba

ari apa pun. Aku hanya ingin kamu tahu

antara mereka, hanya dipecahkan o

g lagi," gumam Ardan. "Tapi setiap kali aku men

tu. "Tidak semua orang akan menghancurkanmu, Ardan. Tapi kamu ti

i Tenga

uat pasir pantai berubah menjadi lumpur. Para penumpang berlarian mencar

n makanan dan barang-barang penting!" teriaknya, su

on yang lebih terlindung. Tapi langkahnya terhenti ketika dia

i sana!" teriaknya, men

hujan deras, mengangkat anak itu dalam peluka

semua keangkuhannya, Ardan tetaplah pria yang berhati

etelah

a kini terlihat hancur berantakan. Tenda-tenda rusak, makanan banyak yang

as batu besar, memandang laut de

yang terbaik," katanya

rdan. "Aku seharusnya

sesuatu yang di luar kendalimu," kata Lara, suaranya p

yang sulit dijelaskan. "Kenapa kamu sel

" jawab Lara. "Kamu lebih dari sekadar kapten angkuh yang keras kepala.

i juga rasa terima kasih. Untuk pertama kalinya, dia m

h, Lara," ka

a, Lara merasa bahwa sem

samb

eksternal dan internal semakin memperkuat dinamika hubungan antara Lara dan Ardan. Apakah alurnya

ereka dirikan di pantai bergoyang diterpa angin kencang. Suara ombak yang menghantam karang

lip. Dia memandangi peta yang sudah hampir sobek di tangannya. Namun, pikirannya tidak ada di

i sini mencob

butan dan keberaniannya, mampu mengguncang tembok tebal yang selama i

-

an yang M

ita itu berjalan cepat ke arahnya, diikuti oleh beb

isnya bertaut. "Ada

bilang kita akan keluar dari sini. Tapi apa yang sudah kamu lakukan? Tidak ada! Kamu

mencoba menengahi, ta

percaya padanya, tapi aku tidak! Dia cuma pria egois y

at Nadine terhenti. Matanya memancarkan a

penuh amarah. "Aku bisa saja pergi sendiri, mencari jalan keluar tanpa memikirkan kal

karang? Menunggu kami semua mati kelaparan sebel

langkah. "Kalau kamu pikir kamu bisa melakukan lebih baik, silakan. Tapi j

rdan yang penuh emosi itu. Nadine tampak terk

-

an di Anta

mendekati Ardan. Pria itu masih berdiri di tempat ya

mbiarkan dia memancing em

noleh. "Aku hanya manusia

ba menenangkannya. "Tapi mereka juga manusi

tahnya, meski nada sua

keras itu, ada seorang pria yang sebenarnya rapuh. "Kamu bole

penuh keraguan. "Kenapa kamu selalu mencoba me

ari apa pun. Aku hanya ingin kamu tahu

antara mereka, hanya dipecahkan o

g lagi," gumam Ardan. "Tapi setiap kali aku men

tu. "Tidak semua orang akan menghancurkanmu, Ardan. Tapi kamu ti

-

di Tenga

uat pasir pantai berubah menjadi lumpur. Para penumpang berlarian mencar

makanan dan barang-barang penting!" teriaknya, suar

on yang lebih terlindung. Tapi langkahnya terhenti ketika dia

i sana!" teriaknya, men

hujan deras, mengangkat anak itu dalam peluka

semua keangkuhannya, Ardan tetaplah pria yang berhati

-

Setelah

a kini terlihat hancur berantakan. Tenda-tenda rusak, makanan banyak yang

as batu besar, memandang laut de

yang terbaik," katanya

dan. "Aku seharusnya bi

sesuatu yang di luar kendalimu," kata Lara, suaranya pen

yang sulit dijelaskan. "Kenapa kamu sel

" jawab Lara. "Kamu lebih dari sekadar kapten angkuh yang keras kepala.

i juga rasa terima kasih. Untuk pertama kalinya, dia m

h, Lara," ka

a, Lara merasa bahwa sem

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka