icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bersinar Setelah Menjanda

Bab 4 Tangisan Celine dan Luka Seorang Ibu

Jumlah Kata:1170    |    Dirilis Pada: 06/12/2024

alas Putri ketus. Ia berlalu masuk ke dalam rumah I

k yang enak biar suaminya doyan makan di rumah," ujar Irfan. Sel

" tanya Mira. Ia tak langsung menerima pembe

ka korupsi jangan coba-coba membodohi suamimu ini kamu ya," jawab Irfan. Karena ia terburu-buru untuk s

Bang, biar rezkiny

ngnya dengan nada membentak, "Enggak usah sok ceramah mending rawa

uami karena tak akan ada habisnya. Mengalah adal

ngalihkan pembicaraan, sebab ia tak m

," jawab Irfan enteng. Ia menyodorka

hamil ya," pinta Mira setelah

alas Irfan dengan ketus. Mira mendelik tak suka, seb

, tiba-tiba Ibu dan kakaknya keluar

injam uangnya kan, enggak banyak kok cuma du

Jangan lupa jatah ibu juga," ucap

nang. Dirinya segera menghidupkan mesin sepeda

gelang buat di pamerin saat arisan nanti. Pasti teman-teman Ibu akan pada iri k

i Ibu. Tapi sayang Mas Danu tuh pengangguran banget, ini aku minta Irfan dua

kamu mau beli kayak Ibu tinggal minta Irfan tambahin aja uangnya sebelum ditransfer. Udah yok masuk kita sar

satu juta di berikan ibunya, dan dua juta untuk kebutuhan rumah tangga dan dirinya. Sebagai istri aku merasa sangat dizolimi cum

banyak tetapi tak tahu uangnya habis kemana. Jadi janganl

un ia tak pernah mau mengembalikannya, bahkan untuk kebutuhan sekolah kedua an

g membiayai, sebab Bu Fatma seorang janda dan tidak

akin hari dia semakin semena-mena kepadaku." Mira menghembuskan nafas

segera beranjak dari duduknya un

era bersiap-siap," ujar Mira. Saat menyentuh tubuh Celin yang masih

alan ke arah kamar, ia yakin itu Bu Fatma. Selama ini Bu Fatma bebas keluar masuk ke dalam rumahnya membuat

Apa dia lagi demam??" tanya bu Fatm

e Puskesmas. Dari tadi malam demamnya enggak turun-turun padahal sudah minum

an, kurang gizi kamu ya, Cel. Nanti besar mau jadi apa kalau masih kecil enggak pernah sehat, belum tua pasti udah penyakitan mulu nyusahin orang aja. Ya sudah sana kamu bu

membersihkan diri. Tak lama kemudian Mira sudah bersiap dan membawa tas keluar dari kamar, sebab ia tak pernah bersolek hanya mema

rutnya, biar aku bawa dia ke Puskesmas saja," teriak Mi

rlu repot-repot membawanya berobat. Berobat itu mahal dan ngabisin duit, mending duitnya buat beli jaj

ar tak bisa mengambil alih Celin. Mira ikut menangis saat menyaksikan putrinya menangis menjerit

n tangan kirinya saat balita itu berusaha memberontak.

t Celin. Tangisnya tersedu-sed

rut lagi kasihan Celin kesakitan." Mira yang memang tubuhnya

.! br

..! h

membuat keberanian Mira terkumpul

Mbah Darmi sambil berteriak histeris. Namun, Celin sudah lunglai di pelukan

gguncang tubuh anaknya. Kali ini,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka