icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bersinar Setelah Menjanda

Bab 3 Suami Perhitungan

Jumlah Kata:1182    |    Dirilis Pada: 07/12/2024

a kaki yang bergerak. Mira segera menghampiri lalu me

bisa begini. Apa yang s

bisa meninggalkannya dengan tenang. Entah apa yang di lakukan putrinya sehingga

ungil itu di atas ranjang. Mira membiarkan Celin menangis kejer, walau tak

satu anak saja enggak becus selalu saja jatuh dan jatuh terus!!" omel bu Fatma. Ia nyelo

elin malah jatuh tertimpa kipas angin

I. Bebal banget kamu di bilangin, kalau sudah begini susah sendiri kan, lalu di mana Irfan enggak mungkin kan dia belum pulang?" ujar Bu Fatma dengan

Mira dengan datar. Di dalam kamar yang tak begitu luas

enggak suka jajan di luar. Sebelum Irfan pulang kerja harusnya kamu tuh udah mandi, dandan yang cantik untuk menyambut suami pulang. Jadi suami tuh seneng lihat pemandan

inaan itu namun ia tak bisa berbuat a

nya untuk meminta uang. Ia harus segera membeli gas agar bisa memasak,

ang buat beli

ok boros banget, kalau masak itu jangan boros-boros biar gasnya enggak cepat habis." Dengan suara

ar Irfan. Ia menyodorkan uang pecahan lima puluh ribu yang di

ggerutu, "Bagaimana bisa lelaki itu mengatakan bahwa beli gas baru seminggu padahal

anggung oleh Irfan. Mira hanya diberi nafkah lima belas ribu sehari untuk kebutuhan

gas isi ulang Mira segera pulang

hat sang istri sudah kembali dari warung langsung menanyakan

a ribu harusnya kembaliannya dua puluh lima ribu juga. Kamu korupsi lima r

, jadi tiga puluh rib

korupsi lima ribu, segi

an. Ia memeriksa semua saku daster Mira, bahkan sampai tega membukanya

orang yang lewat, andai saja ada seseorang yang me

lewat bagaimana, bisa-bisanya Abang membuka aurat i

an Irfan sendiri, ia harus segera masak m

ek," teriak Irfan yang

asaan sang suami. Kopi sudah siap dan sarapan sudah matang Mira seger

a pegal serta kepala pusing akibat kurang tidur me

da membuat Mira begadang. Irfan baru pulang sekitar jam dua, sesampai di rumah dirinya pun langsung tertidur

emoga dengan hadirmu Ayah bisa berubah sayang dengan kita,"

mereka yang kedua. Usia kandungan Mira empat bulan jalan lima

, pagi-pagi sud

untuk tak meladeni dan tetap menatap sinar mat

berbeda Rt. Wanita berambut sebahu dan dandanan yang sedikit menor menatap benci ke arah Mira. I

punya istri tak tahu diri, bisanya cuma tiduran dan bermalas-malasan. Minta dilempar ke laut aja i

rsenyum meremehkan. Kedua wanita itu memang

ng masih tertidur. Selama ini aku selalu diam saja saat dihina dan ditindas namun mulai sekarang aku akan memba

ian untuk membalas cacian sang kaka

ka. Namun justru mereka menginjak-injak diriku seperti tak ada artinya. Kamu pasti bisa, Mira, ayo lawan or

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Nafkah 100 Ribu Seminggu2 Bab 2 Mertua Toxic3 Bab 3 Suami Perhitungan4 Bab 4 Tangisan Celine dan Luka Seorang Ibu5 Bab 5 Ketakutan6 Bab 6 Batas Kesabaran Seorang Istri7 Bab 7 Hak yang Terampas8 Bab 8 Naik Pangkat9 Bab 9 Gaji 15 Juta10 Bab 10 Pelakor itu Ternyata....11 Bab 11 Dihina Karena Buruk Lupa12 Bab 12 Pergi Tanpa Pamit13 Bab 13 Hadiah Tuhan itu Nyata14 Bab 14 Keluarga Benalu Ngemoll15 Bab 15 Mengungkit Jasa Masa Lalu16 Bab 16 Di Butik17 Bab 17 Kegabutan Amira18 Bab 18 Roda Kehidupan terus Berjalan19 Bab 19 Kembali Happy20 Bab 20 Meet Up21 Bab 21 Mas Duren22 Bab 22 Irfan Tersepona Kecantikan Amira23 Bab 23 Bu Fatma tak Mengenali24 Bab 24 Irfan Nervous dan Ngajak Balikan25 Bab 25 Murung26 Bab 26 Kebusukan Danu27 Bab 27 Penyesalan28 Bab 28 Prustasi29 Bab 29 Nekad30 Bab 30 Obsesi Gila31 Bab 31 Mendadak Sakit Aneh32 Bab 32 Sakit Serius33 Bab 33 Izinkan Aku Jadi Pendampingmu34 Bab 34 Pesona Duren (Duda Keren)35 Bab 35 Menyelidiki Danu36 Bab 36 Pembalasan Amira37 Bab 37 Apa Amira Menikah 38 Bab 38 Dikelilingi Orang-orang Baik39 Bab 39 Kejutan Manis40 Bab 40 Kondisi Lula41 Bab 41 Bobroknya Bu Fatma Terungkap42 Bab 42 Mas, Halalin Aku Dong!43 Bab 43 Karma Bertubi-tubi44 Bab 44 Berduka45 Bab 45 Dilamar David46 Bab 46 Mengikhlaskan bukan Melupakan47 Bab 47 Bersyukur48 Bab 48 Terpojok49 Bab 49 Roda Kehidupan terus Berputar50 Bab 50 Pak Andi51 Bab 51 Negosiasi Pernikahan52 Bab 52 Kecewa53 Bab 53 Rumah Kejutan54 Bab 54 Hutan Perak55 Bab 55 Kenapa Main Gendong 56 Bab 56 Menangis57 Bab 57 Bantuan dari Hamba Allah58 Bab 58 Malam Pertama Pak Andi dan Laura59 Bab 59 Di Peralat60 Bab 60 Pak Andi yang Misterius61 Bab 61 Bertemu Mantan Mertua62 Bab 62 Maaf yang Tergambar63 Bab 63 Pertemuan tak Terduga64 Bab 64 Turth Or Dare yang Membara65 Bab 65 Semangat Baru Irfan66 Bab 66 Keinginan yang Terkikis67 Bab 67 Disegner Cantik itu Amira68 Bab 68 Pertemuan di Masjid69 Bab 69 Suami Preman yang Sholeh70 Bab 70 Kenapa Harus Bertemu Lagi 71 Bab 71 Misteri Kebaikan Raka72 Bab 72 Bahaya Dibalik Kebaikan73 Bab 73 Tertipu74 Bab 74 Kemana Pak Andi 75 Bab 75 Pak Andi Kabur76 Bab 76 Siapa Gadis Kecil Itu 77 Bab 77 Masalah di Jalanan78 Bab 78 Tak Mau Menyakiti Perempuan79 Bab 79 Dokter Cinta80 Bab 80 Papa untuk Celine81 Bab 81 Siapa Sebenarnya Raka 82 Bab 82 Titik Balik Pak Andi83 Bab 83 Kesempatan tak Terduga84 Bab 84 Nasib Laura85 Bab 85 Oh Ternyata....86 Bab 86 Sosok Dimas87 Bab 87 Hari-H88 Bab 88 Pergi untuk Selamanya89 Bab 89 Perhatian Irfan90 Bab 90 Awal yang Baru91 Bab 91 Rista tak Suka Raka92 Bab 92 Di Bawah93 Bab 93 Kebahagiaan malam itu94 Bab 94 Dalam Dekapan Kebersamaan95 Bab 95 Keputusan di Senja Hari96 Bab 96 Cahaya Ditengah Perjuangan97 Bab 97 Amira Mendapat Cemohan98 Bab 98 Ikatan Baru