Ranumnya Dosa di Balik Tirai
pesona. Sebagai mahasiswi jurusan Sastra, Nayla dikenal pintar, namun lebih dari itu, ia memiliki keindahan yang memancar dari dalam dirinya. Setiap langkahnya selalu penuh de
utnya, menikmati momen sepi sebelum terjebak dalam rutinitas akademik. Saat itulah matanya bertemu dengan sosok yang selama ini tidak pernah ia perhatikan sebelumn
u dengan senyum hangat yang tiba-tiba
arena pria itu sepertinya tahu namanya
ngan sikap percaya diri. "Kita satu kelas di mata k
as mereka, tetapi tidak terlalu memperhatikan. Namun, sekarang, wajahny
cara yang menyenangkan, penuh dengan humor dan kecerdasan yang tak terbantahkan. Setiap kalimatnya terasa seperti musik yang men
sambil menatap Nayla dengan tatapan yang membuatnya merasa
idak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Entah bagaimana, sejak saat itu,
jak makan siang, menemani pulang kampus, hingga meluangkan waktu untuk menonton film bersama di akhir pekan.
icaraannya atau meremehkan cerita Nayla. Setiap kata yang keluar dari mulut Nayla selalu dianggap penting bagi
gu, meskipun dia tidak bisa menahannya-perasaan jatuh cinta yang semakin dalam kepada Adrian.
favorit mereka, Adrian berhenti di tengah jalan. Dengan senyum
atakan," katanya dengan suara serak,
hatinya berdebar k
ng paling jujur. "Aku mencintaimu, Nayla. Aku tahu ini mungkin cepat, tapi aku ingin kamu tahu ba
nya. Saat itu, semua keraguan menghilang begitu saja. Tanpa berpikir pa
-masa kuliah yang penuh tekanan, namun tetap saling mendukung dan mencintai. Setiap detik yang mereka habiskan
uncak bukit dengan pemandangan matahari terbenam yang indah. Adrian berlutut, memegang tangan Nayla, dan
dia menjawab dengan suara gemetar, "Iya, Adrian.
engenakan gaun putih yang membuatnya terlihat seperti seorang putri, dan Adrian-suaminya yang tampan-menatapnya dengan mata penuh kekagum
ian memeluk Nayla dengan lembut, mengucapkan kata-kata yang menenangkan hati N
begitu sempurna, ada bahaya yang tidak terduga-sebuah bayangan yang perlah
ang tidak bisa dielakkan. Cinta mereka akan diuji dengan cara yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Dan saat it
ndah yang pernah ia dengar. Hari-hari bersama Adrian selalu dipenuhi tawa, canda, dan percakapan panjang yang tidak pernah habis, baik di kampus maupun di luar kampus. Mereka berbagi segalanya, mula
rkeliling dunia, dan menjalani hidup dengan cinta yang tak pernah pudar. Adrian berkata dengan senyum di wajahnya, "Aku ingin suatu hari nanti kita punya anak-anak yang lucu, d
Nayla merasa tertekan dengan tugas kuliah yang menumpuk, Adrian selalu ada untuk memberinya semangat. "Kamu bisa melakukannya, Nayla. Kamu lebih kuat da
bu Adrian, seorang wanita yang anggun dan bijaksana, selalu menyambut Nayla dengan senyuman dan kata-kata yang penuh pengertian. "Kamu adalah anak perempuan yang tepat untuk Adrian," kat
ingin menghabiskan setiap detik bersamamu, Nayla. Aku merasa... aku merasa dunia ini hanya milik kita berdua." Tangan mereka saling bergenggaman erat, dan Nayla bisa
ndah yang pernah ia dengar. Hari-hari bersama Adrian selalu dipenuhi tawa, canda, dan percakapan panjang yang tidak pernah habis, baik di kampus maupun di luar kampus. Mereka berbagi segalanya, mula
rkeliling dunia, dan menjalani hidup dengan cinta yang tak pernah pudar. Adrian berkata dengan senyum di wajahnya, "Aku ingin suatu hari nanti kita punya anak-anak yang lucu, d
Nayla merasa tertekan dengan tugas kuliah yang menumpuk, Adrian selalu ada untuk memberinya semangat. "Kamu bisa melakukannya, Nayla. Kamu lebih kuat da
bu Adrian, seorang wanita yang anggun dan bijaksana, selalu menyambut Nayla dengan senyuman dan kata-kata yang penuh pengertian. "Kamu adalah anak perempuan yang tepat untuk Adrian," kat
ingin menghabiskan setiap detik bersamamu, Nayla. Aku merasa... aku merasa dunia ini hanya milik kita berdua." Tangan mereka saling bergenggaman erat, dan Nayla bisa