icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Antara Tajir dan Hafidz Qur'an

Bab 8 Perlawanan dari Dalam dan Luar

Jumlah Kata:1170    |    Dirilis Pada: 28/11/2024

engikuti kajian Akbar, dan malam ini adalah salah satu yang paling menyentuh. Kata-kata Akbar tentang ke

rlihat oleh orang-orang di sekitarnya. Setiap kali ia pulang, ibunya tak henti-hentinya bertanya kenapa ia mengh

tu malam saat mereka makan malam bersama. "Bukannya ibu

uh. Ia tahu kekhawatiran ibunya berasal dari tempat yang b

ikit waktu untuk menemukan diriku sendiri," jawab Nadia pelan

ng kamu mau. Kamu ambisius, punya tujuan yang jelas," kata ibunya dengan n

n soal satu orang. Ini soal apa yang aku rasakan. Aku merasa ada yang

nggak selalu tentang perasaan. Kamu udah punya semuanya. Posisi yang bagus, kehidu

, ia tahu bahwa ibunya hanya ingin yang terbaik, tapi di sisi lain, ia mera

-

ranan mereka. Arya, yang biasanya adalah partner kerja paling dekat, mena

di jam makan siang, dan bahkan kemarin aku lihat kamu pergi ke masjid,

Iya, Arya. Aku cuma lagi ... mencari ketenangan. Ka

gungan. "Kamu baik-baik aja, kan, Nad? Kamu tahu, k

kin akan terdengar aneh bagi orang-orang di lingkungannya. "Aku baik, Arya. Cum

Nadia. "Nad, kita semua punya cara masing-masing untuk bahagia. Tapi jangan samp

ngatkannya pada risiko besar yang ia ambil. Di saat yang sama, ia juga tahu

-

sudah dijanjikan sejak lama, tapi Nadia merasa gugup. Ia tahu Lita, sahabatnya

Lita langsung setelah mereka duduk. "Kamu selalu jadi orang yang pal

langan arah, Lita. Aku cuma ... mencob

muanya. Hidup yang nyaman, karier yang bagus, masa de

nya. Kadang, kita butuh sesuatu yang bisa menen

ti, Nad. Kamu kayak ... terbawa oleh orang yang sama sekali

adia dengan suara lirih. Kata-katanya sendiri terdengar asin

k mau kamu nyesel. Semua ini cuma karena perasaan sesaat. Kamu nggak bisa merel

a-katanya membuat Nadia semakin bingung. Di satu sisi, ia ingin mempertahankan semuany

u mungkin aku yang harus mencari

-

irannya penuh dengan kata-kata orang-orang di sekitarnya-ibunya, Arya, Lita. Mereka semua menging

an sebuah pesan dari

Semoga selalu diberi ketena

rikan. Namun, rasa hangat itu juga disertai rasa takut. Takut kalau ia memilih jalan yang

gemetar, ia me

Aku ... masih berusaha

, merasa jiwanya semakin rapuh. Semua tekanan dari sekelilingnya, s

ng kuat dalam dirinya untuk melawan. Untuk

telepon masuk. Nomor yang ia kenal. Nomor yang sudah lama tak

seberang sana terdengar tenang, namun

an dan kegembiraan bercampur dalam hat

simu. Kamu selalu butuh aku, kan?" Suara it

Suara dari masa lalu, dari seseorang yang ia

erubah sekarang," jawab N

sepertimu nggak akan pernah berubah. Kamu s

tu membawa kenangan lama yang selama ini ia coba lup

kan?" suara itu berbisik,

ngkal, ingin lari dari semua kenangan itu. Tapi di sisi lain, i

bisa mulai lagi,

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka