JANJI YANG TERKHIANATI
akan terkubur begitu saja di bawah kenyataan pahit yang baru saja terungkap. Ardi, pria yang pernah ia percaya sepenuh hati, ternyata telah m
epertinya bahkan ia sendiri tak percaya keluar dari mulutnya. "Selama ini
cil di mata Nadia. Ada penyesalan yang jelas tampak di wajahnya, namun itu s
jar Ardi, suara terputus-putus. "Tapi Lila... dia datang pada saat aku merasa be
Jadi kamu merasa lebih baik dengan menyakitiku seperti ini, Ardi? Den
amu, tidak mampu lagi menatap wajah Ardi yang penuh penyesalan itu. Ia merasa sa
lip di antara beberapa tumpukan kertas. Nadia ragu sejenak. Namun, rasa penasaran yang semakinas-terlalu jelas-untuk menyangkal apa yang selama ini ia ragukan. Dari kata-kata yang mereka tukar, dari cara mereka berbicara, Nadia bi
inya sendiri, "bagaimana bisa k
i Lila. "Aku merindukanmu, sayang. Semoga kita bisa bertem
lan yang luar biasa. Satu persatu, Nadia membuka pesan-pesan itu. Semuanya berbicara tentang kebersamaan mereka-makan malam, pe
n menghancurkan semua kenangan manis yang pernah ia bangun bersama Ardi. Tidak ada lagi tempat unta sendiri, hampir tak percaya dengan apa yang sedang ter
keluar. Kemudian, tanpa sadar, ia meraih telepo
ata dengan suara serak. "
eluk Nadia yang sudah tampak sangat lelah dan hancur. "Nadia, aku tahu ini berat, dan
mbalikan semuanya seperti semula. "Maya, aku... aku merasa sanga
enggenggam tangannya. "Kamu tidak
besar, Nadia. Tetapi itu bukan salah kamu. Kamu tidak bisa memaksakan diri untuk teta
dak bisa memaafkan dia, Maya? Bagaimana kalau aku me
lakukan. Memaafkan adalah tentang memberi ruang untuk diri sendiri agar bisa maju. Kamu tidak
un Ardi telah mengkhianatinya, masih ada harapan untuk dirinya sendiri. Namun, hati
erbisik. "Tapi aku rasa aku harus mulai mengambil langkah untuk diriku send
tulah langkah pertama, Na
. Setiap kata dari Lila, setiap rencana yang mereka buat bersama, semakin mempertegas satu hal-Ardi telah memilih untuk menyakiti hatinya. Tapi apa
"Nadia, kamu nggak harus langsung memutuskan apa-apa sekarang," kata Maya pelan. "Ini semua terlal
asing baginya. "Aku merasa sudah terlalu lama bertahan, Maya. Terlalu banyak waktu yang
gontrol apa yang terjadi dalam hubungan, Nadia. Tapi kamu bisa mengontrol
sih memiliki kekuatan untuk memilih jalan hidupnya. Namun, rasa sakit itu masih begitu tajam. Bagaimana bisa ia begitu mudah
tahu apa yang harus kulakukan dengan Ardi. Semua yang dia lakukan, semua yang dia se
ntang bertahan, Nadia. Cinta yang sejati adalah tentang saling menghargai dan menghormati satu sama
rtanyaan. "Apakah aku cukup kuat untuk meninggalkan A
i di ambang pintu, wajahnya penuh penyesalan.
rinya. "Tidak, Ardi. Kamu sudah membuat piliha
gan, menahan langkahnya. "Jangan sentuh aku, Ardi. Semua sudah je
... aku sangat menyesal, Nadia. Aku tahu aku telah menyakitimu, dan aku nggak bisa m
semuanya, Ardi. Aku nggak bisa terus hidup dalam kebohongan ini. Aku nggak tahu b
pucat. "Tolong, Nadia..
tusan yang harus diambil. "Aku sudah terlalu lama menunggu, Ardi. Aku sudah terlalu lama berharap
nahan isaknya. "Aku tidak tahu apa yang akan terjadi
emberinya dukungan tanpa kata-kata. Ardi, yang berdiri di sana tanpa kata
mantap, meskipun hatinya hancur. "Selamat tingga
ebak dalam kenangan yang telah hancur. Namun, untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan terakhir, ia merasa ada sedi
n dukungan yang tak terbantahkan. Mereka berjalan bersama, melangkah ke arah yang
selesai, tapi setidaknya ia sekarang berjalan den
ambu