icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JANJI YANG DILANGGAR

Bab 4 Retakan Pertama

Jumlah Kata:1384    |    Dirilis Pada: 22/11/2024

rman. Sudah dua hari berlalu sejak percakapan terakhir mereka, dan setiap kali ia

han keraguan yang mulai tumbuh di hatinya. Apakah Arman masih mencintainya seperti dulu? Ata

ang jauh. Di luar jendela ruang rapat yang menghadap ke gedung pencakar langit, suasana Jakart

bertemu, dan kehadirannya mulai mengisi ruang yang seharusnya ditempati oleh May

enatap layar ponselnya. Ada pesan dari Maya yang han

nsitif akhir-akhir ini. Meskipun ia mencoba tetap fokus pada pekerj

unggu, semuanya akan semakin menjauh. Maya ingin melihat sendiri bagaimana Arman menjalani hidupnya di

mu di pintu keluar, Maya mencoba tersenyum, meskipun hatinya terasa berat. Arman memelukny

kanmu," ujar Maya,

, pekerjaan di sini memang menyita waktu," jawab Arman, meskip

tetapi dalam diam. Maya merasa ada ses

kon hotel. Maya menatap langit Jakarta yang cerah, sementara Ar

gin aku bicarakan,

ajahnya serius.

k tahu apa yang terjadi, tapi semakin lama aku di sini, aku

man. Hatinya mulai terasa sakit, tetapi ia men

lami-lingkungan baru, orang-orang baru... dan aku jadi bingung. Aku nggak tahu lag

mengerti, tapi juga merasa terluka. "Arman, kita sudah me

, May. Tapi janji itu seperti semakin jauh dari jangkaua

ng ingin jatuh. "Jadi, kita harus menyerah b

, ia merasa terjebak. Ia ingin Maya memahami perasaannya, tapi ia juga ti

ni," ujar Maya, suaranya penuh penekanan. "Aku butuh kamu. Kita butuh mene

ti dunia runtuh di sekitarnya. Ia tahu, in

an kebingungannya terus menguasai dirinya. Apa yang sebenar

sebelum akhirnya berbalik dan pergi menuju kamarnya.

ahu, retakan pertama ini bisa menjadi awal dari berakhirnya semua. Tapi apakah dia siap u

ar, bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi dengan Arman. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap keluar jende

ah perasaan cemas merayapi dirinya. Ia tahu bahwa apa yang baru saja ia ucapkan kepada Maya akan membawa ko

gi Maya, meminta maaf, tetapi ia tahu itu akan semakin memperburuk k

nuju kamarnya. Ia tahu, ia harus mencari jawaban, walaupun ja

tampak lebih tenang, meskipun matanya masih terlihat lelah.

jar Arman pelan, berusaha m

ang ingin kamu katakan, Arman? Apakah

k aku katakan selama ini. Tapi aku takut jika aku terus berdiam di

an dalam suara Arman. "Apa yang kamu ras

sa semakin jauh dari dirimu. Aku tidak tahu apakah ini hanya karena aku berada di tempat yang jauh, atau ada

utan akan kehilangan-kembali menghampirinya. "Arman, aku merasa kita semakin terpisah. Aku

idak bisa terus-terusan menutup mata pada perasaan yang mulai muncul. Aku takut, mungkin aku terla

minta kamu untuk sempurna. Aku hanya ingin kita berjalan bersama. Tapi jika kamu merasa kita t

y. Aku mencintaimu, tapi aku juga merasa bingung dengan perasaanku sendiri. Ada

rman. Mungkin kita harus memberi ruang untuk diri kita masing

Ia tidak tahu lagi apakah itu keputusan yang benar atau salah.

alan. Ia tahu bahwa retakan ini bisa menjadi awal dari akhir yang tak terelakkan, atau mungkin, kesempatan bagi mereka

nya, ia meraih ponselnya da

Kalau kamu butuh tem

ih jauh, tapi kehadiran Rina yang selalu ada setiap kali ia merasa jatuh,

tusan yang akan ia ambil dalam beberapa hari

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka