icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JANJI YANG DILANGGAR

Bab 3 Bayangan Karier

Jumlah Kata:1297    |    Dirilis Pada: 22/11/2024

uk di ruang tamu kecil apartemennya dengan sebuah surat di tangannya. Surat itu dari perusahaan besar d

sarapan, Arman mena

u sesuatu," kata Arman sam

lis sedikit terangkat. "Ini lua

arti kita harus berjauhan untuk sementara

"Aku mengerti, Man. Tapi proyek besar di kantorku juga be

kita, May. Kita bisa coba hubungan jarak jauh. Itu cuma sem

tanya. "Kita sudah pernah melewati banyak h

icarakan rencana lebih rinci. Maya mencoba untuk

nggak akan mengubah kita?" tanya

kin, May. Karena aku tahu tujua

aya pada kata-kata Arman. "Baiklah

epan," ja

nak. "Minggu depa

ku segera. Tapi aku janji akan sering

, meskipun hatinya m

antar Arman ke stasiun kereta, menahan a

atan, ya," kata Maya d

"Aku akan selalu telepon kamu. Jang

senyum yang dipaksakan. Saat Arman hilang dari pandangan

adamu, Man," b

ereka sering menelepon dan saling mengirim pesan sepanjang hari. Namun, s

telepon Arman seperti biasa, i

sibuk banget. Kita

n pun mulai merasa beban pekerjaannya menyita segalanya. Dalam kepenatan, ia mendapati

angat padanya. "Arman?

nyangka pertemuan itu akan

ring menghubunginya, percakapan mereka terasa lebih singkat dan formal. Maya

elah seharian bekerja lembur di kanto

umam Maya, berusaha

utama ketika pesan singkat yang i

uk di sebuah kafe bersama Rina, mantan kek

sekarang?" tanya Rina

Baik. Sibuk, sih, tapi s

n," kata Rina, matanya mel

a, namanya Maya. Kami

kilatan aneh di matanya. "Pas

lanya bagiku," b

ita tentang masa lalu mereka, tentang kenangan-kenangan ya

kita harus berpisah waktu itu,

masa lalu, tetapi kata-kata Rina meny

partemennya, menatap layar ponselnya dengan cem

Arman me

i sibuk banget di luar,"

nya Maya, mencoba

cil sama tim," jawab Arm

a, tetapi ada nada dalam suar

, ya," katanya akhirnya

rlalu lelah kerja," balas Ar

tu yang sedang berubah dalam hubungan mereka. Namun, ia tida

p telepon, ia merasa bersalah, tetapi ia tidak tahu

ina pelan, meme

a?

temu lagi. Aku harap ini

lum ia sempat menjawab, Rina sudah bangkit dan

acau, sementara Maya duduk di tempat tid

lebar di antara kita?" bisiknya pelan, sebelum

a waktu Arman. Telepon dari Maya masih datang, tetapi setiap ka

or. Namun, rasa sepi mulai menghantuinya. Ia merindukan keb

ikan dokumen di meja kerja ket

-akhir ini kelihatan murung," ta

embunyikan kegelisahannya. "Enggak

tian. "Kalau ada yang mau di

h, Sar. Aku

elibatkan kebetulan. Mereka kerap bertemu di gedung kan

ar? Ada hal yang ingin aku disk

rnya mengangguk. "Oke, tapi eng

l, membahas proyek yang kebetulan melibatkan perusahaan mereka.

ang ke taman kecil di dekat kampu

Tentu saja. Itu tempat f

bisa kembali ke masa itu..." Ri

ina, aku pikir kita

pi aku tidak. Ada bagian dari diriku yan

am. Ia tahu apa yang sedang terja

ya adalah masa depanku, dan aku

tahu. Aku hanya berharap ka

merasa perlu menenangkan hati kek

an terdengar lebih han

rinya. "Halo, Man. Ka

h lupa sama kamu. Aku kange

a menggenang di matanya. "Aku juga k

Aku akan cari waktu unt

ada bayangan yang menghantui pikirannya-keh

kan jarak yang tak terlihat di antara mereka. Ia berjanji pada diri

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka