icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JANJI YANG DILANGGAR

Bab 2 Lamaran yang Ditunggu

Jumlah Kata:1252    |    Dirilis Pada: 22/11/2024

nta Arman dan Maya tetap bertahan. Setiap akhir pekan, mereka bergantian mengunjungi satu sama lain. Hari-hari

ya menerima pesan s

gu depan. Aku punya ren

um di wajahnya. Dia membalas, "Ren

hanya menjawab dengan singka

ah pantai kecil yang memiliki kenangan khusus bagi mereka. Itu adalah tempat mereka pertama

mburat jingga keemasan. Di kejauhan, ia melihat Arman berdiri di tep

kan tangan, berjalan

enyum lebar. "Maya. Ka

ini?" tanya Maya dengan antusias

ngan Maya dan membawanya ke sebuah meja keci

Kamu... kamu menyi

ita selalu sibuk, May. Aku ingin mala

duduk bersama, menikmati makan malam

ali kita bertemu di sini?" t

g sibuk sok serius mengumpulkan botol p

Kamu juga. Bukannya nolongin, m

, mengingat momen

a, dan membawanya berjalan di sepanjang pantai. Matahari suda

tiba-tiba, menghent

nya bingung.

adapannya. Di tangannya, sebuah kotak kecil terbuka,

aku ambil, aku selalu memikirkan kamu. Aku ingin kita tidak hanya membuat j

kaca. Ia menutup mulutnya dengan kedua t

u saja aku mau

manis Maya. Ia kemudian memeluk Maya erat, mem

ang selamanya, May," bis

Arman, membalas dengan suara

mereka yang tampak begitu kokoh. Tapi, seperti ombak yang terus

antai. Angin malam berhembus lembut, membawa aroma asin laut yang khas. Mere

an?" tanya Maya sambil memutar-mutar cincin d

nta. "Sesegera mungkin. Aku ingin semua orang

n buru-buru. Aku mau semua semp

ju dengan apa pun yang kam

m-dalam. "Aku hanya

pa

erhenti mencinta

akin. "Aku tidak a

eranjak. Arman menyelimuti bahu Maya deng

tempat ini untuk melamar a

ya dimulai. Saat pertama kali melihat kamu, aku tahu kamu berbeda.

i bagaimana pertemuan mereka b

kamu bakal ngelamar aku sekarang

kir aku belum si

lanya. "Aku pikir kamu bakal tunggu sam

cuma kamu. Segala hal lain itu cuma bonus. Selama

nya hangat mendeng

rman memecah keheningan. Arman mengambi

i. Sebentar, ya," katanya samb

an nada serius di telepon. Ia tidak dapat mendengar kata-kata Arman,

, Arman kembali dan be

tanya Maya den

endadak di kantor," jawab Arma

"Malam-malam begini?

Arman, lalu menggenggam tangan Maya erat. "

un dalam hatinya, ada rasa ti

tetapi benih keraguan kecil mulai tumbuh di ha

Ia ingin percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi telepon tadi adal

rinya, tapi memilih untuk tidak bertanya lebih jauh. Mereka kembali menyu

i tempat ini juga?" Maya m

irannya masih terpecah. "Tentu. Tem

menatapnya. "Man, kamu yaki

pat. "Aku yakin, Ma

kan Arman. Ia mengenal pria itu cukup lama untuk t

i ke penginapan yang telah dipesan Arman. Sebuah v

ng bersinar terang di langit. Arman datang membawa du

ih," ucap M

ampingan, menikmati

ta Maya t

m?

enggak perlu cerita sekarang, tapi aku

nak sebelum menoleh ke Maya. "Kamu

ntu saja. Itu tugas aku s

. Enggak peduli apa pun yang terjadi, aku akan tetap ada untuk

uh keyakinan. "Aku percaya

i kantor sebenarnya bukan tentang pekerjaan. Itu adalah panggilan dari seseorang yang

, segala kebahagiaan yang baru saja me

dalam hati, memohon agar rahasia itu

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka