JANJI YANG DILANGGAR
nta Arman dan Maya tetap bertahan. Setiap akhir pekan, mereka bergantian mengunjungi satu sama lain. Hari-hari
ya menerima pesan s
gu depan. Aku punya ren
um di wajahnya. Dia membalas, "Ren
hanya menjawab dengan singka
ah pantai kecil yang memiliki kenangan khusus bagi mereka. Itu adalah tempat mereka pertama
mburat jingga keemasan. Di kejauhan, ia melihat Arman berdiri di tep
kan tangan, berjalan
enyum lebar. "Maya. Ka
ini?" tanya Maya dengan antusias
ngan Maya dan membawanya ke sebuah meja keci
Kamu... kamu menyi
ita selalu sibuk, May. Aku ingin mala
duduk bersama, menikmati makan malam
ali kita bertemu di sini?" t
g sibuk sok serius mengumpulkan botol p
Kamu juga. Bukannya nolongin, m
, mengingat momen
a, dan membawanya berjalan di sepanjang pantai. Matahari suda
tiba-tiba, menghent
nya bingung.
adapannya. Di tangannya, sebuah kotak kecil terbuka,
aku ambil, aku selalu memikirkan kamu. Aku ingin kita tidak hanya membuat j
kaca. Ia menutup mulutnya dengan kedua t
u saja aku mau
manis Maya. Ia kemudian memeluk Maya erat, mem
ang selamanya, May," bis
Arman, membalas dengan suara
mereka yang tampak begitu kokoh. Tapi, seperti ombak yang terus
antai. Angin malam berhembus lembut, membawa aroma asin laut yang khas. Mere
an?" tanya Maya sambil memutar-mutar cincin d
nta. "Sesegera mungkin. Aku ingin semua orang
n buru-buru. Aku mau semua semp
ju dengan apa pun yang kam
m-dalam. "Aku hanya
pa
erhenti mencinta
akin. "Aku tidak a
eranjak. Arman menyelimuti bahu Maya deng
tempat ini untuk melamar a
ya dimulai. Saat pertama kali melihat kamu, aku tahu kamu berbeda.
i bagaimana pertemuan mereka b
kamu bakal ngelamar aku sekarang
kir aku belum si
lanya. "Aku pikir kamu bakal tunggu sam
cuma kamu. Segala hal lain itu cuma bonus. Selama
nya hangat mendeng
rman memecah keheningan. Arman mengambi
i. Sebentar, ya," katanya samb
an nada serius di telepon. Ia tidak dapat mendengar kata-kata Arman,
, Arman kembali dan be
tanya Maya den
endadak di kantor," jawab Arma
"Malam-malam begini?
Arman, lalu menggenggam tangan Maya erat. "
un dalam hatinya, ada rasa ti
tetapi benih keraguan kecil mulai tumbuh di ha
Ia ingin percaya bahwa semuanya akan baik-baik saja, tetapi telepon tadi adal
rinya, tapi memilih untuk tidak bertanya lebih jauh. Mereka kembali menyu
i tempat ini juga?" Maya m
irannya masih terpecah. "Tentu. Tem
menatapnya. "Man, kamu yaki
pat. "Aku yakin, Ma
kan Arman. Ia mengenal pria itu cukup lama untuk t
i ke penginapan yang telah dipesan Arman. Sebuah v
ng bersinar terang di langit. Arman datang membawa du
ih," ucap M
ampingan, menikmati
ta Maya t
m?
enggak perlu cerita sekarang, tapi aku
nak sebelum menoleh ke Maya. "Kamu
ntu saja. Itu tugas aku s
. Enggak peduli apa pun yang terjadi, aku akan tetap ada untuk
uh keyakinan. "Aku percaya
i kantor sebenarnya bukan tentang pekerjaan. Itu adalah panggilan dari seseorang yang
, segala kebahagiaan yang baru saja me
dalam hati, memohon agar rahasia itu
ambu