CINTA YANG SALAH
saan yang semakin membingungkan. Namun, itu tidak semudah yang ia bayangkan. Setiap kali ia membuka
tamu, mencoba menenangkan pikirannya dengan menonton televisi. Namun, setiap deti
s masuk. Maya membuka layar ponselnya dengan ragu, ta
ku hanya ingin kamu tahu, perasaan ini belum pernah hilang. Aku ingat setiap detik ya
selalu terasa seperti kilasan masa lalu yang begitu hidup-meskipun i
mu baik-baik saja? Sepertinya kamu sedang sangat
Oh, iya. Hanya sedikit berpikir tentang pekerjaan," jawabnya,
rgi ke luar kota minggu depan untuk urusan pekerjaan. Kalau kamu ingi
gkan," jawabnya pelan, meskipun pikirannya masi
esan dari Dimas yang masih tertinggal di layar ponselnya.
bersama. Apakah kamu masih ingat tentang rencana-rencana kita? Aku t
yang mereka buat bersama-kembali menyeruak. Apa yang sebenarnya ia rasakan? Ia tahu bahwa hubungannya dengan Arif sudah
tu masih begitu h
apan dan janji yang tak pernah mereka selesaikan. Maya merasa seperti berada di dalam lingkaran setan. Ia ingin melepaskan diri dari
kenangan mereka, tetapi juga lebih dalam. Dimas mulai menggoda Maya dengan kata-kata manis yang
lu teringat pada kamu. Terlihat seperti ada bintang yang hilang dalam h
uh, namun ada rasa takut yang datang bersamaan. Ia tahu bahwa perasaan ini adala
ku tidak bisa berhenti memikirkan Dimas?"
h makan malam yang biasa mereka nikmati bersama, Arif berbicara dengan nada lebih serius. "Maya, kamu tidak s
pa-apa, Arif. Aku hanya sedikit lelah," jawabnya, me
a sesuatu, kamu bisa cerita padaku. Aku
mengirimkan pesan-pesan yang menggoda dan menggugah kenangan lama. Maya merasa seperti berada di ambang j
embuka ponselnya. Kali ini, Dimas mengirimkan pesan
yang berbeda, tapi apakah kamu pernah berp
dirinya. Apa yang harus ia pilih? Arif yang mencintainya dengan tulus, atau Dimas yang me
ainan ini. Ia harus memilih, tapi keputusan itu terasa seperti
elnya dan mulai men
Dimas. Aku sudah menikah, dan aku tida
a benar-benar yakin dengan keputusannya? Kenapa hatinya merasa seolah ada sesuatu y
idak ingin mengganggu ketenangan malam mereka. Tapi meski demikian, ketenangan itu t
rimkan pesan. Kali ini, ada sesuatu yang berbeda. Maya
a berdua. Aku rasa kita bisa punya itu lagi. Aku ingin kita mencoba kembali, kalau kamu mau. Aku t
p mata, membiarkan pikirannya tenggelam dalam kilasan kenangan. Dimas, dengan segala pesonanya, selalu tahu cara mengikat
idak pernah meminta lebih dari apa yang dia berikan, dan yang selalu menunjukkan cinta dengan cara yang sederhana namun menda
ikkan sebuah balasan, namun ketika jari-jarinya menyentuh layar, ia me
. Aku sudah menikah. Tapi aku juga tidak
ntu yang tidak bisa ia tutup lagi. Ponselnya bergetar sesaat kemudian,
hanya ingin kamu tahu, bahwa aku akan s
a Dimas, sebuah harapan yang menyala. Maya bisa merasakannya. Ia tahu bahwa
r di ruang tamu. Kepalanya terasa berat, pikirannya kacau. Ketika Arif kelu
a Arif, menatap
nutupi kegelisahan di hatinya. "Tidak
n pertanyaan. "Jika ada yang ingin kamu bicara
Dia tahu Arif tidak tahu tentang pesan-pesan yang datang dari Dimas, tentang godaan yang kini melanda h
us mengganggu. Maya ingin melupakan Dimas, namun kenyataan bahwa perasaan itu kembali membuatnya merasa terj
ia bangun bersama Arif. Namun, satu hal yang jelas: dia harus memilih. Dan apapun pilihannya, tidak
ambu