Simpanan Miliarder Tampan
tok
AKTUNYA BAYAR CICILAN
l membangunkan gadis cantik bernama Shafira dari tidurnya. Ini m
eluh Shafira seraya memegangi
DIRI ATAU K
ranjak dari tempat tidurnya dan berjalan
uhuk
tuk-batuk di kamar, ia pun memutuskan
ira mau menemui mer
ita paruh baya itu pun berkata, "Jangan, Nak.
isa, Bi. Mereka semakin gana
a yang akan k
erusaha menenangkan bibinya
eka pasti mau memberi
menggedor-gedor pintu rumahnya. Shafira yang kesal l
" ucap salah satu pria yan
aku akan membakar rumahmu," ancam pria
ra pun memberi alasan. "Maaf,
ngnya? Cepat! Kita tidak bisa ber
k yakin kedua pria ini akan memberinya k
sampai besok pagi. Aku janj
ali, kau juga berjanji seperti ini, t
u karena aku benar-benar tidak punya uang. Kali ini aku tidak berbohong. Ga
Mereka saling pandang sesaat,
empatan terakhirmu. Kalau besok pagi tidak ad
n berpura-pura akan menyikutnya. Hingga membuat Shafira
erti
Setelah kedua pria itu pergi, ia buru-buru mas
g berdebar-debar, Shafira me
uda kalau terus begini seti
erjalan menuju kamarnya sambil
ng, bagaimana cara menghasilkan uang dua juta dalam satu hari, sementara ia send
aku. Aku harus memin
gat kejadian semalam. Ia segera berdiri dan buru-
gesa. Lalu begitu menemukannya, ia langsung mengambil k
ngan gila
nya ke atas kasur. Namun karena sudah sangat f
eberat ini." Shafira memandangi kertas itu dengan mata yang berkaca-kaca. Ia mengusap rambu
akhirnya Shafira memutuskan untuk menghubu
tiga panggilan, teleponnya belum juga diangkat. Shafi
aku moh
nya. Hingga dipanggilan ke lima,
ng telepon membuat hati Shafira semakin gelisah.
alo.
sia
it bibirnya. Sebelum menjawab, ia mena
di malam berte
Apartemen nanti malam. Aku
baringkan tubuhnya sambil menghela napas panjang. Ia berhar
*
en, menatap gedung yang tinggi dan megah di depannya. Jantungnya ber
nang dan elegan dengan lampu-lampu gantung yang menerangi area terse
, ada yang bis
"Lakeside Brew & Bite Cafe
saja ke pintu itu, nanti ada tul
erima kasih," ucapnya
ng. Begitu sampai di depan Kafe tersebut, ia lan
ang ditemuinya tadi malam. Hingga beberapa saat kemudian, matanya tertuju pada seorang p
pria itu belum menyadari kehadirannya,
," ucap
lanya. Menatap Shafira den
datang juga,
ambil tersenyum canggung. Ia ke
karang?" tanya Damian samb
tang ke sini bukan untuk me
al
bekerja di perusahaanmu? Aku lihat di name cardmu, kau seorang Presiden Direkt
m manis. "Tentu saja bisa. Aku akan membe
sangat lega. Namun sedetik kemudian, senyuman di bibir
tidur dengan