icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Om Kutunggu Dudanya

Bab 3 KD - 3

Jumlah Kata:1621    |    Dirilis Pada: 16/11/2024

, mau

mencopot sepatu di teras, menatap nenekny

ung gang. Anaknya baik, tadi habis nolongin nenek.

"Rumah ujung gang y

na. Kamu ma

rang,

i baju. Kamu taruh ta

umah besar itu? Pasti satu keluarga. Semua penduduk gang tahu, rumah itu terlalu lama kosong karena terlalu besar dan harga sewanya pun mahal. T

n depan rumah dia, nenek jatuh karena hampir

arti oran

Panggil 'Om' biar sopan, ya? So

gucapkan rasa terima kasih atas pertolongannya. Itu yang namanya adab bertetangga dan sopan santun.Tiba di rumah besar berpagar putih, Kamari meme

pa,

ki terdengar

nek yang tadi

k. Ada apa?

naknya, sirna seketika. Ternyata, om penolong nenek adalah laki-laki muda yang Iuar biasa tampan

Liam, cepat!" Si

kan jantungnya yang berdetak tak karuan. Terleb

Om. Nama

. "Nama yang b

mematung dengan mata bulatn

Maaf, masih bera

bawa bolu. Sem

epot ama

iam. Selama di dalam, ia lebih banyak diam, mendengarkan neneknya bicara dengan Lia

t hampir 11 tahun, ia menyadari kalau memanggil 'om' adalah wajar. Baru kali ini ia merasa kalau om-om memang sangat memika

perhatian Kamari. Ia bangkit dari sofa

wow, banyak banget. Om

ri seberang ruanga

ngguk. "Iya,

a datang kapan aja kalau mau

u,

rkunjung. Sesekali ia membantu pemuda itu masak mie instan atau ceplok telur kalau tahu Liam sedang kelaparan. Tid

aga dan beraktifitas. Mana mungki

besar berpagar putih adalah rumahnya, komik-komik yang ditumpuk di atas

ari tanpa sungkan membantu membersihkan rumah. Ia sering bergurau deng

rumah Om Liam, pulang

apa,

sama-sama masih muda. Orang-

r sedikit terbuka dan masuk tanpa memencet bel. la mengambil komik dan duduk di ruang tamu, menduga Liam pasti seda

ngun ti

ng menutupi dari perut sampai atas paha. Air menetes-netes dari ujung ra

mandi, nggak dengar kamu dat

meraba wajahnya yang memanas. Ia merasa kalau semua yang baru dilihat, itu melanggar

h, ge

tiap malarn, sebelum tidur ia sibuk membuat rencana tentang laki-laki itu. Ia menyukai waktu-waktu yang dihabiskannya di rumah Liam, mendengar

ng deh." Suatu hari, Kam

r siap

ujung

Justin idola sekolah atau, Henry yang artis sinetro

sir om-om? Kamu nggak t

seujung kukunya Justin. Hah, om-om kok ditaksir! Am

n, kesana kemari diikuti banyak cewek. Bagi banyak cewek, Justin memang tampan tapi menurut Kamari,

kan di sini

esar di pinggir jalan yang menyediakan aneka masakan khas daerah. Menghela na

anmu ambigu banget. Ema

ja, mau mak

. Kamari, aku tanya lagi. Kamu mau maka

tahu di ujung jalan ini ada warung gerobak pinggirj

menyalakan mesin. "Oke,

sing, dan kehadirannya kembali dalam hidupnya membuatnya bingung. Kamari tidak tahu harus berkata apa. Apakah ia harus berbicara tentang betapa kayanya Liam sek

nya meresapi suasana, membaca situasi yang ada. Seiring langkah mereka yang terus maju, Kamari bertanya-tanya dalam hati, apakah Liam masih laki

l yang bisa berubah. Tapi, entah mengapa, ia merasa ragu untuk menggal

ri tenda sederhana. Liam memarkir kendaraannya di tanah k

a enak. Ay

gkah beriringan dengan Liam menuju meja kosong, ia mende

ung bilang. Nggak usah pakai malu-malu. Kamu lupa? Wa

npir jatuh kalau bukan Liam

hati

gunya. Apakah laki-laki itu sedang balas dendam? Dulu, Kamari yang mendekati dan menggoda tanpa ampun. Tanpa m

suka sate kambing bumbu kecap, pakai

ga takjub. "Om

puluh tusuk sate kambing dengan dua lontong, seperti yang mereka biasa pesan dulu. Untuk minuman, ia memilih es jeruk peras, tak ada yang beru

m diri Kamari. Keceriaan yang dulu selalu menyertai setiap langkahnya, kini seakan sirna, digantikan oleh sesuatu yang lebih suram. Senyum yang dulu tak pernah hilang,

Mungkin, di balik senyum tipis itu, ada cerita yang belum ia dengar-sesuatu yang mengubahnya tanpa bisa ia hi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka