Pendekar Tengil
incah segera menahan pukulan lawannya menggunakan telapak tangan kirinya. Indra tersenyum lalu memutar tubuhnya ke b
ak lepas sedikitpun padahal Sarmad sudah menghentakan kakinya sekuat tenaga hingga kakinya kini sudah teracung ke atas se
gbb
is kesakitan. Tapi dia belum mengaku kalah, Sarmad segera memutarkan tubuhnya dengan kaki melayang mengincar leher
edua kakinya dihentakan mengincar dada Indra. Namun Indra dengan gesit segera menyil
dss
it setelah menunduk tadi langsung sempoyongan ke belakang karena posisi berdirinya masih belum kokoh. Sarmad memanfa
dgg
Sarmad kembali berputar berlawanan arah dengan yang tadi dia lakukan, k
daa
kesempatan. Indra langsung menangkan kaki kanan Sarmad dan menariknya hingga kakinya membuka
obil-mobilan. Tentu saja Sarmad semakin kesakitan, dia mencoba meraih perm
bre
mad spontan menutupi bagian pantat dan selangkangannya, ternyata karena pergerakannya tadi yang mencoba meraih tanah membuat c
mad sambil terus menutu
Sarmad yang berjalan pelan sambil menutupi bagian celananya yang robek, kedua kakinya yang dirapatkan membuat ca
pi pendekar Kusna si jari besi," ucap pembawa acara, riuh tepuk tangan disertai tawa memenuhi area pesawahan
eriak pedagang sing
nya tadi dipermalukan di depan orang banyak. Mereka berdua langsung bersiap dengan kuda-kuda masing-masing. Pria bernama Kus
eher Indra, Indra langsung menahan pergelangan tangan Kusna dan membalas dengan hantaman lutut kaki kanannya. Tapi Kusna memiringkan
engambil tongkat kayu dan memainkannya di tangan, Kusna kembali melesat dengan totokan jari kanan melesat me
brr
segera membuang kembali tongkat di tangannya. Dia pikir percuma saja menyedia
a totokannya tubuhku pasti berlubang," gumam Indra sambil bergidik ngeri. Kusna kembali melesat menuju Indra, k
da
elesatkan totokan tangan kanan dan kirinya secara beruntun. Tapi Indra yang baru menapak di tanah den
n Kusna dengan sigap menunduk seraya menjulurkan totokan tangan kanannya mengincar kaki kanan Indra, tapi Indra tidak diam saja dia lan
be
h, meski Kusna meringis kesakitan dia langsung memaksakan diri untuk menjauh dari Indra dengan menghantamkan k
" ledek Indra sambil petangtang petengteng d
entakan kakinya. Hanya dalam satu lompatan saja, tubuhnya sudah melesat berada di de
da
rrs
ah Indra yang langsung berbalik sambil menghantam pergelangan tangan kanan Kusna hingga jarinya melesat masuk ke lub
duduk di arena, dia berusaha mencabut jari telunjuk dan jari tenga
nton tertawa lebar melihat Kusna yan
an. Eh, maksudnya hidung makan j
tertancap jari tangannya. Namun sebelum pergi dia menunjuk Indra seakan mengancam akan membalasny
tapannya terlihat sangat tajam menatap Indra, setiap langkahnya terlihat penuh dengan wibawa. Sejak awal j
lah-olah lengah. Dia juga pintar memancing emosi lawannya agar terbaw
nghadapi yang satu ini," ujar Indra sambi
ambu