Dahaga Bunga
rjalan-jalan di kebun bunga, salah satu bagian terindah di estate. Irish dengan senang hati me
mekar lebat dalam berbagai warna-merah, putih, dan merah muda. Tanaman-tanaman itu tumbuh subur, seolah dijaga dengan penuh cinta dan per
pas sambil menyandarkan tubuhnya di kursi roda. "Setiap kali aku
mengerti kenapa kau suka di sini.
diisi oleh suara angin lembut yang menggoyangkan kelopak bunga. Namun, ketika mereka mencapai bagia
sederhana, dan dia tampak fokus pada tugasnya. Namun, yang paling mencolok dari sosok Benjamin adalah sik
ambil memberi isyarat
ya tetap dingin, tanpa ekspresi yang ramah. Ketika dia sampai di depan mereka, Irish merasakan haw
da istriku, Irish," kata Henry,
. "Selamat atas pernikahannya," ucapnya singkat. Suaranya datar, tanpa emosi
engan sikap seperti itu, terutama setelah mendengar cerita dari Henry tentang pentingnya peran Benjamin dala
ali lagi, tanpa menambahkan kata-kata lain, kemudian kembali fokus pada pekerjaann
Ben selalu seperti itu?" bisiknya, mencoba mema
orang yang pendiam dan cenderung menjaga jarak. Ta
rti mengapa seseorang yang begitu dekat dengan kehidupan sehari-hari di estate bisa bersi
ya. Meski kebun ini penuh dengan keindahan dan ketenangan, Irish masih merasa ada sesuatu yang tida
*
estate Hilmar. Dinding-dindingnya dilapisi dengan wallpaper berwarna krem pucat yang dihiasi pola-pola bunga halus, memberikan kesan
t sutra berwarna gading dengan bordiran halus terhampar di atasnya, memberikan kesan mewah sekaligus lembut. Di samping tempat tidur,
lantai, menambah kesan dramatis pada ruangan itu. Pemandangan kebun bunga yang indah bisa terl
terpesona oleh keindahan kamar ini. Namun, di balik kemewahannya, ada aura kuno yang membua
Irish menoleh dan melihat pintu sedikit terbu
Bolehkah saya masuk?" tany
rsenyum balik. "Tent