icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SEBERKAS ASA YANG PUDAR

Bab 3 Simpati yang Berbahaya

Jumlah Kata:1491    |    Dirilis Pada: 08/11/2024

rcakapan mereka tetap ringan, seputar hal-hal kecil dan rutinitas sehari-hari, seperti cuaca atau cerita-cerita te

nyi karena Maya dan anak-anak sudah tidur, Ardi

u, Bayu, semakin jarang menghabiskan waktu di rumah. Rasanya kami hidu

Rani juga menghadapi masalah yang mirip dengannya. Ia mengetik balasan,

a di rumah, tapi rasanya kami sudah seperti dua orang asing. Sepertinya,

semakin larut dalam percakapan yang berlanjut dari satu topik ke topik lainnya. Malam itu

ulu berpikir bahwa menikah berarti punya teman untuk

Mungkin kita hanya kehilangan s

g selama ini tersimpan di dalam hati, rasa lelah, kekecewaan, bahkan harapan-harapan yang mulai pudar.

ntang percakapan mereka semalam. Ketika ia kembali memer

u terlalu banyak cerita. Aku hanya merasa nyaman bis

mengalir di dadanya. Ia merasa dibut

senang bisa jadi tempat kamu berbagi. Kadang, ki

an dan aman dalam percakapan mereka, seperti menemukan teman lama di tengah kesendirian. Namun, di balik itu, Ardi

obrol melalui pesan, Rani tiba-tiba menuli

gkin di dunia ini ada orang yang bisa benar-benar mem

ng tepat untuk membalas. Ia tahu betul ke mana arah pembicaraan ini, dan tanpa ia sadari, jantungnya berde

. Kadang, mungkin jawabannya ada di depan mata

akna lebih di baliknya. Percakapan malam itu menjadi titik awal ba

agi sekadar pesan tentang cuaca atau rutinitas harian, tetapi semakin mendalam da

mereka, Rani mengungkapkan sesuatu yan

a sesuatu yang berbeda sejak kita mulai berbicara lebih seri

berubah menjadi sesuatu yang lebih. Sesuatu yang berbahaya, tapi juga sangat menggoda. Ia men

asakannya... sesuatu yang tak

satu hal ia sadari: ia telah melewati batas yang semestinya. Namun, ia tidak menyesa

a. Mereka berdua tahu bahwa langkah ini berbahaya, namun seperti api kecil yang mula

g terselubung. Hubungan mereka kini bukan lagi sekadar percakapan kosong. Simpati yang dulu mereka angg

n, ia sadar bahwa perasaannya kepada Rani adalah langkah yang keliru, terutama karena Rani adalah sahabat Maya, istrinya. Namun, pikirannya selalu kembali k

gisi keheningan dengan suara-suara kecil dari peralatan makan. Ardi berusaha mencari topik pembicaraan, tetapi setiap kali

kolah, Ardi menarik napas panjang dan mengambil po

rlalu banyak mengungkapkan perasaanku. Kadang

gkin itu adalah peringatan bagi mereka berdua untuk menghentikan semua ini. Namun, ia juga

lebih hidup setelah kita mulai berbicara. Aku tahu ini salah, tapi

mudian, Ran

hatikanku lagi, dan aku bahkan merasa seperti hantu di rumahku

rhubung dengan rasa kesepian Ra

ri sesuatu yang membuat kita merasa dihargai. Aku juga bertanya-tanya

ta, seolah-olah mereka sudah saling memahami. Meskipun ada keraguan dalam hati mereka, rasa nyaman itu begi

dan para tamu mulai berdatangan dengan tawa dan obrolan hangat. Ardi berusaha mengikuti suasana dengan tersenyum dan menyapa orang-orang, namun p

aun sederhana namun elegan, dan senyumannya masih sama menenangkan seperti biasa. Ardi merasakan jantungnya berdebar lebih cepa

kat di tempat yang agak sepi. Mereka berdiri di samping

u... terus terang, aku merasa ini kesempa

is, namun ada rasa

, Ardi... kamu yakin ini bukan masalah? M

kembali sadar akan risiko yang mereka ha

erasa tak bisa kembali lagi sekarang. Aku merasa

gi wajah Ardi yang pen

Ardi. Tapi aku takut. Takut melukai oran

lam tatapan itu, ada sebuah janji tak terucapkan, sebuah ikatan yang semakin kuat. Mereka tahu bahwa perasa

juga harapan. Mereka menyadari bahwa simpati yang berawal dari kedekatan ini tel

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka