PERMEN MANIS UNTUK DIKA
rna pastel yang ia sukai. Dengan bersemangat, ia mengambil kotak permen warna-warni dari lemari es, permen kesuka
t ia duduk, pandangannya langsung tertuju pada Dika yang sedang berbincang denga
ba-tiba, menarik perhat
epat, ia berdiri dan berjalan
yang ia buat di buku gambarnya. "Aku bar
ari terbenam yang indah. "Wow, Dika! Ini luar bias
yum Dika adalah kebahagiaan tersendiri baginya. Dengan keberanian yang tumbuh
?" Rina mengeluarkan kotak permen
suka permen! Ini pasti enak!" Ia mengambil satu permen warna me
bahagiaan yang tulus. "Aku senang kamu suka. Aku sel
ng sahabat yang terbaik," Dika berkata
hal untuk Dika. Momen kecil seperti ini membuatnya semakin m
i dia mencuri pandang ke arah Dika, hatinya berdebar, dan perasaan hangat memenuhi diri
ku taman. Rina mengeluarkan lebih banyak permen dari tasnya. "Ma
nak?" Dika bertanya sambil mema
gur, favoritku. Coba deh!" Rina member
ar. "Wah, ini enak banget! Kenapa kamu tidak
al, aku tidak bisa memberikannya ke kamu la
kin hari-hariku jadi lebih ceria," Dika berkata sambil
juga sudah membuatku merasa istimewa," Ri
ukis harinya dengan warna yang lebih cerah. Rina mulai berpikir bahwa perasaan istimewanya ini bukan hanya sekadar rasa
kelas. Rina merasa hatinya penuh dengan kebahagiaan yang tak terungkapkan. Dia tahu, perme
ya. Aku akan selalu menunggu permen darimu,"
untukmu!" jawab Rina, merasakan sem
s membuat Dika bahagia. Setiap permen adalah janji untuk mengungkapkan semua pe
ali ia memberikan permen kepada Dika, ada semacam keajaiban yang menghangatkan hati
kan permen, tetapi juga mulai memperhatikan Dika dengan lebih saksama. Dia menyadari betapa Dika
ingan dengan Dika. Senyumnya tak pernah pudar saat Dika men
tandingan akhir pekan ini! Ini adalah pertandingan palin
tang dan mendukungmu!" jawab Rina, berusaha menahan rasa
n menunjukkan beberapa trik baru yang kupelajari
untuk melihatnya! Kita bisa merayakan setelah
i ke kafe dan kamu bisa memilih permen yang
"Itu akan jadi hari yang sempurna!" Dia bersemangat memba
ermen yang lebih besar dari biasanya. Ia ingin memberikan kejutan untuk Di
Rina tidak sabar menunggu Dika. Begitu Dika masuk,
membuka kotak permen d
wanya untukku?" Dika terkejut m
terbaik! Ayo, pilih satu!" Rina me
biru. "Yang ini, boleh?" tanyany
at enak!" Rina berkata, merasa b
jahnya langsung bersinar. "Ini e
hat Dika menikmati permen. "Aku senang kamu s
kan saat mereka saling berbagi cerita dan tawa di kelas. Setiap momen bersama D
menghampiri Rina. "Rina, terima kasih sudah menjadi sahabat yang
-sama, Dika! Aku senang bisa membuatmu baha
alau aku mencetak gol di pertandingan nanti, aku
ngan. "Tentu saja! Aku akan
ina merasakan harapannya untuk lebih dekat dengan Dika semakin besar. Set
beruntung memiliki seorang teman seperti Dika. Namun, rasa cemburu mulai muncul d
sama? Rina bertanya dalam hati. At
ada di hatinya. Dia tahu bahwa perasaannya untuk Dika adalah sesuatu yang lebih dari sekadar rasa suka yang biasa. D
sambil bermimpi tentang senyuman Dika dan semua
ambu