icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SEPOTONG COKLAT UNTUK KAMU

Bab 3 Godaan Teman-Teman

Jumlah Kata:1258    |    Dirilis Pada: 04/11/2024

uk menemui Mila lagi di taman belakang sekolah, di tempat yang tidak terlalu ramai. Namun, begitu ia berd

seru Beni dengan nada menggoda, membuat pe

ian, apalagi soal ini. "Eh, nggak... cuma buat camilan aja," jawa

aran dan memancing tawa teman-temannya yang lain. "Camilan, ka

seketika Fajar merasa malu. Ardi, yang biasanya mendukungnya, saat itu mal

ini romantis juga, ya," goda sal

t itu untuk Mila, tapi di sisi lain, ia merasa malu karena semua temannya sudah

snya, berusaha terlihat santai. "Iya, iya, buat camilan aja kok. Ngapain repot-repot buat

tawa semakin keras, merasa puas sudah menggodanya. "Awas aja nanti, Fajar! J

Ia berjalan keluar kelas dengan perasaan campur aduk, menuju taman kecil di belakang

Mila sekarang? Apa nggak sebaiknya aku tunggu

iba-tiba Ardi muncul di sampingnya. "Eh, Faj. Maaf, ya, tadi aku malah ik

a aku jadi ragu lagi mau kasih cokelat ini ke Mila. Aku nggak mau dia ju

g suka sama Mila, kasih aja. Lupakan yang lain. Kadang, nggak semua orang paham per

enar menyukai Mila, dan cokelat itu hanyalah cara kecil untuk menunjukkan p

di nggak nyaman karena godaan teman-teman?" tanya

erasaan yang sama, aku yakin dia nggak bakal peduli sama apa kata orang lain. Yang penting,

i dalam hatinya, meski masih ada sedikit keraguan. Namun, kali ini ia merasa siap

cari waktu yang lebih tenang untuk memberi cokelat itu pada Mila, tanpa harus memperhatikan apa yang orang lain pikirkan. Ia t

man-temannya menghentikan niatnya. Lagipula, mungkin suatu hari nanti, teman-teman itu akan me

perlahan berubah menjadi tekad, berkat kata-kata Ardi. Ia merasa lebih mantap untuk

t Mila duduk bersama teman-temannya di ujung kelas, tampak asyik bercanda. Fajar mengumpulkan keber

dekat dengan senyum penuh arti. "Eh, Fajar! Gimana, udah kasih cokelatny

, nggak usah ikut campur urusan orang. Kalau aku mau kasih cokelat, ya urus

Faj. Kita cuma penasaran. Lagian, kamu kan nggak biasa ka

terpengaruh. Ia hanya memfokuskan pandangannya pada Mila yang sedang berbicara dengan teman-temannya. Tanpa ragu, i

kelas seakan menghilang. Ia berdiri kikuk, lal

nyum lebar begitu melihat Fajar. "

n cokelat yang sejak tadi ia simpan. Ia menyerahkannya pada Mila, menatapnya dengan ragu tapi pe

biasanya. Ia menerima cokelat itu dengan lembut, lalu menatap Fajar dengan mata berbinar. "Wa

ila. Ia pun tersenyum, merasa lega karena berhasil memb

enang, seolah hanya ada mereka berdua di dalam kelas. Namun, momen itu terhenti ketika Beni

t ke Mila!" seru Beni dengan tawa k

rsorak, wajahnya memerah malu. Fajar juga meras

dengan suara yang cukup keras untuk didengar semua orang, "Ya, aku

. Fajar merasa jantungnya berdebar semakin kencang, tetapi kali

yum manis. "Sekali lagi, terima kasih, ya, Fa

nya berbisik-bisik dan mencoba menahan tawa, Fajar tidak lagi peduli. Di saat itu, ia merasa bahagia dan yakin telah mengambil langkah y

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka