icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
SEPOTONG COKLAT UNTUK KAMU

SEPOTONG COKLAT UNTUK KAMU

Penulis: EMBUN ABADI
icon

Bab 1 Rencana Rahasia

Jumlah Kata:1171    |    Dirilis Pada: 04/11/2024

nyembunyikan senyum kecilnya, merasa malu tapi bersemangat pada saat yang sama. Cokelat itu bukan sekadar

ar seolah menjadi lebih cerah. Entah kenapa, Fajar merasa hari-harinya di sekolah jauh lebih berwarna sejak Mila pindah ke kela

abatnya, menepuk pundak Fajar sambil melirik

itu ke dalam laci. "Hush, jangan keras-

aj. Kalau kamu suka sama Mila,

a bilangnya? Aku nggak tahu harus ngomong apa. Jadi... ya,

anti," saran Ardi. "Tapi j

at itu sejak semalam, nyalinya tetap saja menciut setia

arah Mila. Setiap kali Mila tertawa atau tersenyum, Fajar merasa semakin gugup, tapi dia juga sem

uatkan hati. Dia melihat Mila keluar kelas bersama teman-temannya, men

ya, tiba-tiba berbisik dengan nada menggoda.

lak. "Ssst, Ardi,

jar mendekati Mila yang baru saja dudu

ggenggam sekotak cokelat yang telah ia siapkan. Jantungnya berdebar-debar. Dia berusaha bersikap

an sekelas mereka, Beni, melihat cokelat itu dan berseru, "E

tertawa kecil, dan Mila pun tersenyum sambil menata

g. Dia ingin berbicara, tapi kata-katanya seolah tertahan di tenggorokan. B

pelan sambil menundukkan ke

nya. Fajar buru-buru memasukkan cokelat itu ke dalam sakun

n campur aduk-antara malu, kecewa, dan marah pada dirinya sendiri. Di belakang, Ardi hanya bisa menatap

h, memandangi cokelat yang masih ada di tangannya. Dia merasa bodoh. S

ing. "Fajar... jangan terlalu disesali, bro. Emang nggak

jadi bahan ejekan mereka. Aku nggak tahu apa M

au kamu benar-benar suka sama Mila, jangan gampang ny

menyemangati dirinya kembali. Mungki

n Mila tersenyum dan melontarkan pertanyaan sederhana tadi-"Itu cokelat buat aku?"-terus berputar di pikir

getkannya. "Fajar, kamu nggak mau makan

is. "Kamu benar, Di. Aku harusnya nggak nyerah sega

tu wajar, Faj. Semua orang pasti merasa gugup waktu mau bilang su

unya keberanian lebih, atau momen seperti ini akan terus lewat begitu saja tanpa has

l mengejek lagi?" tanya Ardi sambi

b Fajar, mencoba menguatkan dirinya. "Aku bakal kasih coke

ah, gitu dong! Besok, kalau ada yang ganggu, biar

kit berdiri, siap pulang ke rumah. Namun, sebelum mereka beranjak,

aj

ka, membawa buku di tangannya dan tampak sedikit ragu. Wajah Fajar langs

r, memberi tanda agar Fajar bicara. Namun, Fajar tetap

au bilang... kalau memang tadi cokelat itu buat aku

ertawakannya, tidak seperti yang ia bayangkan selama ini. Ia hanya

n cokelat itu pada Mila. "Ini... sebenarny

inar seolah dia benar-benar menghargai pemberian kecil itu. "Terim

igus bangga. Di sampingnya, Ardi mengangguk-angguk

jar... Ardi." Mila melambaikan tangan, lalu berjalan

i dengan wajah penuh rasa tak percaya. "

r dengan bangga. "Selamat, Faj! Ini bar

bagi Fajar. Untuk pertama kalinya, ia merasa bahwa keberanian kecilnya itu berarti besar. Dan i

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka