icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sekretaris Cantik Milik Tuan CEO

Bab 8 Pekerjaan yang Tiada Habisnya

Jumlah Kata:1316    |    Dirilis Pada: 03/11/2024

n-rekan yang lain pun terkejut. Mereka langsung menoleh dan mengurungkan

. Ia terus saja menarik tangan Nadira sampai di depan lift eksklusif yang hany

t dengan gerakan tangan yang mengepal di udara. Nadira hanya bisa menghembuskan nafas beratnya. Mengetahui hal itu Jo merasa tersinggung. Dengan gerakan tiba-tiba Jo mendorong Nadira masuk dan kembali menutup pintu lift. Nadira ketakutan berdua dengan lelaki itu di tempat sempit seperti ini. Bayangan atas kejadian malam itu pun muncul kembali. Ia segera me

p seperti itu?" tan

dira pelan sambil berusaha m

yang sangat dekat sampai-sampai Nadira bisa mencium aroma tubuh lelaki itu dengan jelas. Tentu saja Nadira lang

akhir kali kau menjual tubuhmu kepadaku seharga delapan puluh juta? Apakah a

ku melakukan itu

ingatkan bagaimana caramu

Namun, bukan Jo namanya jika mudah menyerah. Dia terus mencerca bagian itu dengan kecupan-kecupan ringan yang perlahan turun menuju leher jenjang Nadira. Kedua tangan Nadira mengepal. Berusaha melawan gej

birnya sudah mendarat sempurna di bibir gadis itu. Mata Nadira tertutup rapat. Tetapi perlahan ia menikmati ciuman itu. Jo kembali menekan tombol lift sesuai lantai ruangannya. Tanpa melepaskan pagutannya pada bibir Na

ata kau masih sesemangat itu," kata Jo meremehkan kemudian perg

terbengong melihat noda merah bekas gigitan Jo di lehernya. "Oh, my God! Iyan!" ujarnya geram. Buru-buru dia k

a terdiam, tapi matanya bergerak dari Nadira dan sisi belakangnya secara bergantian. Seakan ingin membe

ang berdehem yang membuat

a berada di sana?" tanya Nadira

kalian berdua sampa

anda merahnya dengan rambut. Lalu

Jo. Namun, aku akan mengambil cuti untuk beberapa hari ke depan. Sehingga aku memb

Tapi

. Semuanya sudah ku catat pada jurna

Pak.

angga. Bayu berjalan mendekati Nadira kemudian berbisik sebelum melewatinya, "Tapi, ku sarankan kau harus ekstra hati-hati. Sebab, hanya ada dua kemu

untuk mendapatkan uang,' pikir Nadira. Jo menjentikkan jari

kata dengan nada tinggi. Lalu mendorong pintu masuk ruangannya. Ia tertahan sebentar seakan teringat sesuatu.

udian ponselnya bergetar dan menunjukkan notifikasi mbanking mengenai uang masuk ke dalam rekeningnya sebe

ia segera duduk di kursi kerjanya yang berada di depan samping pintu masuk ruangan Jo. Pekerjaannya memang cukup b

ari pertamanya masuk. Nadira mulai merasa putus asa dan ingin menyerah. Sejak masuk tadi pagi. Dia sudah mendapatkan berbaga

as berkas kerjanya yang terbuka. Sungguh dia sudah merasa capek, ngantuk dan lapar

Drrrt...

n malas-malasan Nadira menggapainya dan

ila itu. "Ngapain lagi dia meneleponku?" gumamnya sambil menerima p

ang?" balas Om Sam

Nadira hendak mengakhiri panggilan itu. Namun,

ancam Om Sam. Belum sempat Nadira membalas ia kembali berkata, "Sudah cepat! Jangan banyak omong lagi. Sekar

tak mau kau jual lagi. Kalau kau tetap

tik ini juga aku akan berhenti

ih menunggu. Seketika ia membenamkan wajahnya ke berkas-berkas itu sambil menggerutu. "Huhuhu. Kenapa dunia ini tak pernah berpihak kepadaku?" ujar Nadira meratapi nasibnya. Namun, tak lama kemudian ia kembali me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka