Sekretaris Cantik Milik Tuan CEO
n yang pantas menurut dirinya sendiri jika Nadira sampai gagal menjalankan tugasnya. Kini Jo hany
asan lemon untuk anda, Tuan Jovian Hadinata." Nadira meletakkan cup kopi itu di depan Jo. Semua orang tercengang. Karena terkejut Nadira mengetahui kopi favorit Jo dengan sangat detail. Padahal, mereka sendi
di kursinya. Ia melirik penuh kemenangan ke arah
lalu. Ketika ia tengah kebingungan dengan kopi yang Jo inginkan. Dia baru ingat. Jika semua detail informasi tentang Jo secara pasti bisa didapatkan dari seseorang yang paling dekat dengan Jo. Bukan asisten pribadi Jo yang sed
tu sambil melirik
nku, Dir. Tapi, kupastikan kau tidak akan se
h menghilang entah kemana. Dan itu membuat Nadira lega. Kar
kata Nadira pada wanita y
bekerja di kantor yang sama
ngat berterima kasih. Andai kau tak mau membantuk
ksana pada semua karyawannya. Dia pasti tidak akan memberikan tugas yang rumit untuk kau kerjakan. Tetapi, jangan sampai membuatnya marah. Sedikit saj
yang tidak memiliki hati n
emua karyawan seusiamu di sini mengidolakannya. Andai aku masih muda
yaan. Jika dia suka mengomel dan memerintah orang sembarangan.
Biasanya orang-orang memanggilku
senang bisa berkena
yo, cepat! Lebih baik kita ngobrol sambil menikmati makan si
lihat sekilas. Tentu saja pemandangan mereka terlihat sangat kontras. Satu lelaki tampan dengan kemeja mahal ala ek
il meletakkan daging panggang yang baru saja matang dari atas wajan ba
yain segala? Di depan para karyawan saja kamu terlihat kaku seperti batu, tapi di depan Simbok. Kamu tetap menjadi Iyan yang perh
g panjang. Lagian, aku bisa ngajak Mbok Ijah makan siang begini kan kalau ada alasannya. Kalau tidak ada, mana mungkin Simbok ma
sama dia lagi sekarang?" Ucapan Mbok I
" tanya Jo
sama dia. Kamu menutup hati buat cewek lain. Pasti kamu masih suka k
Mbok Ija
k menanyakan kopi kesukaanmu. Hems.... Pasti kalian sudah dekat lagi ya," tebak Mbok Ijah dengan seny
a mendapatkan kopi yang
sanya? Enak? Apakah kalian sudah kembali dekat?" cerca Mbok Ijah dengan
ang harus selesaikan saat ini!" pamit Jo. Ia bergegas berdi
g mau menghabiskan m
yannya. Aku tidak bisa lama-lama disini. Aku pergi dulu, Mbok. Maaf
lanjutkan ucapannya. Ia hanya senyam-senyum sendiri membayangkan hubungan Jo dan Nadira yang kembali berkembang seperti dulu. "Ini kabar yang baik. Nyonya past
segera mengemasi makanan it
tor. Jo melihat Nadira yang hendak kembali ke ruangannya bersama teman
Semoga kamu betah ya kerja disi
sa dengan tugas yang Tuan Jo berikan. Tapi, bertemu kalian membuat perasaan ku kembali senang," balas N
n-rekan yang lain pun terkejut. Mereka langsung menoleh dan mengurungkan
. Ia terus saja menarik tangan Nadira sampai di depan lift eksklusif yang hany
t dengan gerakan tangan yang mengepal di udara. Nadira hanya bisa menghembuskan nafas beratnya. Mengetahui hal itu Jo merasa tersinggung. Dengan gerakan tiba-tiba Jo mendorong Nadira masuk dan kembali menutup pintu lift. Nadira ketakutan berdua dengan lelaki itu di tempat sempit seperti ini. Bayangan atas kejadian malam itu pun muncul kembali. Ia segera me
p seperti itu?" tan