icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sekretaris Cantik Milik Tuan CEO

Bab 6 Hari Pertama Kerja Penuh Cobaan

Jumlah Kata:1648    |    Dirilis Pada: 03/11/2024

h datang," kata lelaki itu pada seorang lelaki yang s

mata Nadira membulat melihat sosok lelaki yang akan jadi atasannya itu. Gluk!

gumam

enar tidak menyangka. Jika ia harus bekerja untuk Jovian Hadinata mantan tunangannya d

hari saat Jo sedang mengikuti acara talk show di televisi. Saat ia melangkah pergi, sang presenter menyebut-nyebut nama P

tidak membayarmu untuk itu," kata Jo y

saya kerjakan sekarang?" uja

klah

terlihat bingung d

!" ulang Jo den

ang serigala. Kini aku malah masuk ke kand

Nadira duduk di kursi depan meja kerja Jo. Lelaki itu justru berdiri lalu melangkah ke belakang Nadir

nafas Jo bisa dirasakan mengelus pipinya. Mendadak ia teringat akan kejadian malam itu. "Yang kutahu dulu dia seorang gadis yang sangat mempesona. Tingkahnya elegan dengan penampilan anggu

dengan rok hitam span yang mulai pudar. Jo menegakkan tubuhnya. Entah mengapa hatinya mulai merasa iba. Jauh di lubuk hatinya bahkan dia mengutuk ucapannya

nyiapkan semua materi untuk rapat lima

-apa tentang perusahaan ini?" balas Nadira protes. Jo me

egera. "Jo melirik jam tangan mewahnya yang melingkar di per

pun segera balik badan dan melangkah pergi. Jo tersenyum puas di meja kerjanya. Dia yakin tak la

na mungkin dia akan bertanya dengan yang lain. Dan informasi

ru mengantarnya kesini. Nadira mulai merasa putus asa. Mana mungkin dia bisa mengerjakan tugas pertamanya itu dengan cepat. Ketika sedang kebingungan. Tak sengaja Nadira melihat seorang wanita keluar dari salah satu ruangan yang tertempel kata 'Print and Copy Area' pada di pintunya. Nadira terpe

h berhasil mengejar wanita tadi. Wani

saya bantu?" ta

ngung saat hendak mengatakannya. Ia menoleh ke kiri d

a wanita itu se

bercak merah di sana. Coba Ibu cek dulu

mengangguk. Kemudian ia menerima dokumen itu. Wanita tadi langsung pergi ke toilet yang tak jauh dari sana tanpa mendengarkan kata-kata Nadira selanjutnya. Sedangkan Nadira masih berdiri di s

ya Nadira saat wanit

ganti rok cadangan yang lain. Oh, ya. Kok saya baru pertama kali ini me

mendapatkan tugas untuk menyiapkan materi rapat untuk lulusan ma belas menit lagi. Tapi,

kankah sudah disiapkan sej

apa yang sedang direncanakan oleh Jo. "Ba

uk wanita itu ke arah

ma ka

a-sa

ulisan Ruang Rapat menempel di tengah-tengahnya. Nadira pun mengetuk pintu itu dan perlahan membukanya. Ternyata disana

u mencari tau informasi dari sumber yang ter

k mengerjainya. Dia tak mungkin terlambat masuk ke dal

" kata Nadira dengan s

Nadira. Sepertinya kau susah menemukan tempat ini. Sampai-sampai kau terl

. Say

nyum gelinya. Menatap Nadira yang terlihat bodoh. Namun, dia harus tetap

mintaan maafmu. Bagaimana jika kau menyiapkan kopi untuk semua peserta ra

an merasa bosan," kata salah satu peserta rapat. Nadira melirik ke arah Jo. Berharap lelaki itu

Jo sambil menatap lurus ke arah Nadira sambil menahan senyum gelinya. Nadira benar-bena

san Cappucino!" k

kata wanita

Susunya jangan b

esso

pa aku car

adira kebingungan. Ia juga tak diberi waktu untuk mencatat p

." Nadira pun kembali beranjak perlahan sambil berusaha memperhatikan setiap peserta rapat di sana. "Dan jangan lupa ko

tak menjalin hubungan. Bisa-bisanya dengan mudah Jo me

Nadira dengan tatapan mengiba. Namun, lagi-lagi Nadir

na pergi!" titah Jo. Sehingga N

sambil membungkuk. Kemudian se

yang mereka pesan," gumam Nadira kebingungan sambil berdiri di depan r

ernyata itu adalah wanita yang dibantu Nadira tadi sedang bersembunyi di balik pot besar sebuah tanaman yang ada d

?" Nadira langsun

itu cukup pemilih kalau minta dibelikan sesuatu. Makanya dia tak pernah meminta orang lain untuk membelikannya. Biasanya dia pesan sendiri pada kurir." Nadira

uk memesan minuman untuk Tua

aya tidak bisa membantu. Saya

jah tak bersemangat. Tetapi, tiba-t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka