Salah Siapa Bila Selingkuh?
D
ada seorang wanita yang dari be
gung juga pinggul it
akan
panjangnya, di tengah bibir. Pertanda ia ing
an penglihatannya kepada objek yang langsung menc
alikkan badan. Meski tak mengangkat wa
g bibirnya. "Finally,
t siang
anjang, hingga ia berdiri benar-benar s
long time n
sebut, serta merta lang
ba
api ada kepedihan sekilas yang t
k lupa sama gue. S
i seringai menakutkan. Aura dominan yang ta
itu semua bera
bagai kasta terendah di dalam ruangan itu, tentu sa
n yang sangat luar biasa, Tya teta
ahen. Selamat datang
di pahlawan agak kesiangan
lelaki itu telah menyelamatkan dirinya dari seorang titis
berbaur dengan beberapa direktur d
ap dengan tablet di tangannya, yang akan ia gu
pi lebih afdol rasanya bila ia memiliki catatan sendir
ri Mahen. Hanya sesekali, tapi sudah membua
tempat, kita ketemu lagi di sini?
buat Tya melebihi jam kerjanya. Raganya masih be
ki yang memberi pressur
gnya. Lalu mendekati sang atasan yang terlihat ba
u saya pamit sek
Mahen mau mentraktir kita makan malam, kata asistennya sih biar bisa akrab sama
cukup ketegangan yang ia rasakan selama tiga
pi saya harus
ku pintu, dan aku tidur di luar lagi. Se
segera mengiyakan. Memang ia tak tahu persis apa
eduli. Tapi ia menghargai privas
ijin darinya dengan sangat tergesa-gesa. Ia hanya berha
au Boss workaholic itu masih ribet juga. Kalau ada ap
erasaan Tya. Apalagi ini bukan cuma kali
rasa seperti atasan yang bai
k semata wayang yang telah menjadi yatim saat berusia l
erlambat pulang satu jam. Sedangkan perjalanan pulang
n transportasi kereta seperti Tya. Hanya saja karena ia harus melakukan tra
u ia letakkan di bawah mejanya. Meski sudah sangat lama dimiliki, te
rusnya ia bisa membeli sepatu yang lebih layak dan nya
asang mata yang terus men
pai lolos, atau nyawam
*
Aku udah pulang. Ini aku bawain
itu. Ia yakin rumah tersebut tidak kosong, terlihat dari lampu yang masih
h, apalagi setelah mendengar perm
n telat lagi karena macet yang seperti tidak ada batasnya. Beso
ng meninggalkan tempat mereka tinggal atau
arena berlari sekencang mungkin setelah terpaks
gkin tidur di halaman belakang rumah, tempat yang sama ketika i
ntoni, juga
in tadi? Untung ada Mas Anwar, menantu ibu, suami aku yang baik hati mau beli maka
tak kaget. Ia sudah terbiasa dengan mulut Rani yang tak per
g, dan ternyata meetingnya lama. Terus hari ini ja
untuk mencium takzim Mertuan
di rumah tidak ada makanan! Tapi kamu lebih mentingin pekerjaan kamu. Udah kayak ya
ani membantah. Tapi apa salahnya, bia
er kan? Kamu itu selalu mementingkan pekerjaan kamu ket
, Mas
u. Pengen ngeledek Mas Anto karena gak kerja, sedangkan dia k
jangan bicar
L
AMU BENTA
arat di pipi Tya, juga suara mengge
ken
penderitaannya tak boleh berakhir, Ant
tot gitu ke Ibuku? Mau
a sudah ditarik Antoni hingga mereka masu
begini. Mas aku istri
tubuh berisi Tya. Permohonan untuk tidak dipuk
ga menenggelamkan kepalanya ke dalam bak air. Seperti
bu yang mau nampung kamu. Sombong kamu, karena kamu bisa kerja sedangkan aku tidak. Asal
rbatasan dan ketidakberdayaannya. Hingga lelaki itu lelah lalu berhenti dan mening
wa aku juga. Aku gak