icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CINTA YANG BERUBAH

Bab 5 Kesempatan Kedua

Jumlah Kata:1403    |    Dirilis Pada: Hari ini13:21

, berharap bisa tampil percaya diri di hadapan teman-teman lamanya. Setelah berusaha mengatasi rasa

kanan lezat memenuhi udara. Senyuman dan tawa teman-teman lama membuat suasana terasa hidup. Clara menya

pa teman lainnya. Dia tampak menawan dengan setelan jasnya yang rapi, dan saat Dik

, melangkah mendekat. "K

," Clara menjawab sambil tersenyum, berusah

a tidak bertemu," Dika bertanya, m

jelaskan sambil mengedarkan pandangan ke arah teman-teman mereka ya

suasana semakin akrab, dan kedekatan mereka semakin nyata. Tanpa disadari, waktu berlalu begitu c

i cerita?" tanya Dika, menunjuk ke

lai muncul. "Mengapa tidak? Mungkin bisa menyeg

mereka tertawa. Namun, seiring berjalannya waktu, Clara merasakan ketegangan di antara me

dan menjauh dari keramaian untuk berbincang. "Clara, aku harus jujur.

ini sangat membingungkan," katanya, suara lembutnya berge

lian, tetapi aku tidak bisa mengabaikan perasaanku padamu. Ketika kita bertemu l

p. Seperti ada bagian dari diriku yang hilang dan sekarang kembali," Clara meng

manya?" Dika bertanya, sua

... tidak tahu. Kami memiliki kehidupan yang baik, tetapi terkadang aku merasa seperti ad

atu yang lebih untukmu di luar sana, kamu harus

kan konsekuensinya," Clara men

hanya memiliki satu kehidupan, Clara. Jika kita terus menahan

gkin kita perlu berbicara lebih banyak tentang ini. Tetapi aku perlu wakt

i ingatlah bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan den

saling berbagi impian dan harapan. Ketika reuni berakhir dan Clara pulan

n saat dia melihat Arman yang menunggu d

n bertanya, senyum di wajahnya seol

Dia tahu bahwa dalam beberapa hari ke depan, keputusan besar harus diambil-a

a dalam Bab 5: Kesempatan Kedua

suaminya yang tampak sempurna, sedang menyiapkan segelas susu hangat untuknya-sebu

keingintahuan yang tidak bisa disembunyikan. "Kamu

epat. "Tidak, tidak ada apa-apa. Hanya sedikit lelah dari acara r

aku selalu ada jika kamu butuh bicara. Kita sudah melalui banya

n tentang Dika kembali muncul di benaknya. Perasaannya yang berkembang

engalihkan perhatian. "Tapi aku rasa aku hanya butuh sedikit wa

ke tempat favorit kita. Sekarang, istirahatlah. K

juang dengan perasaannya-antara rasa tanggung jawabnya terhadap Arman dan ketertarikan yang

kan H

keputusan. Dia pergi bekerja dengan perasaan cemas. Hari itu terasa panjang dan m

an dekat kantornya, mencoba menikmati udara segar. Tiba-

rumah dengan selamat. Mau ketemu lagi

berdebar kembali menghampirinya. Dia

ore ini, di kafe dekat kantor? Aku sudah

tapi di sisi lain, rasa bersalah terus membayangi. Setelah

rasa seperti perjuangan. Saat dia tiba, Dika sudah menun

sekali," Dika berkata, menya

a gugupnya dia. "Apa yang ingin kamu bicarakan?" ta

irkan kamu setelah pertemuan kita di reuni. Perasaan ini bukan hanya sekadar nostalgia,

, aku tidak tahu. Ini sangat rumit. Aku sudah menikah,

kamu merasa bahwa hidupmu hanya berputar di sekitar rut

ku. Kami menjalani hidup yang baik, tetapi... terkadang, aku mera

gkat untuk mengabaikan perasaan kita," Dika berkata, suaranya penuh harapan.

h dan ketakutannya. "Dika, aku perlu waktu untuk memikirkan semua ini. Aku tidak bisa m

ada kesempatan untuk kita bersama, jangan

an yang semakin kuat. Clara merasakan kebahagiaan yang sudah lama hilang, tet

alam-dalam. "Ingat, Clara. Kita tidak selalu bisa memilih siapa yang k

menyadari bahwa dia harus menghadapi kenyataan-entah dia bisa memperbai

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka