DI BALIK KEBOHONGAN
mengalihkan pikirannya dari perdebatan kemarin malam, dia mulai membersihkan setiap sudut
yang tergeletak di sudut ruangan. Tas itu terbuka sedikit, memperlihatkan dokumen dan beberapa barang yang biasa dibawanya
gambilnya. Dia tahu seharusnya dia tidak melakukan ini, tetapi rasa ingin tahunya lebih besar dari rasa
neh," bisiknya, berusaha
an yang menarik perhatian. Sebuah chat dengan nama yang tidak dikenal: **Rin
adi ketemu malam ini, ka
elah rapat. Jangan khawatir,
sakan ada rasa sakit di dada
Rasanya sudah lama sek
ndukanmu. Tapi kita
. Keringat mulai mengalir di pelipisnya. Clara merasa dunia
ang mungkin terungkap. Clara tahu, dengan setiap detik yang berlalu, kepu
n diri, Clara mel
kita harus sembunyi-sembunyi
satu pun tanda tentang wanita ini sebelumnya? Dia mengingat bagaimana Andri selalu menjelaskan b
"Ini tidak bisa benar," Clara berbisik, merasakan air mata
ntung di antara mereka. Clara berusaha menyembunyikan rasa gelisahn
yang kuharapkan," jawab Andri sambil
tetapi hatinya berdetak lebih
yang masih tergeletak di meja.
tidak terlihat bersalah. "Ya, aku
mengecek beberapa pesan pentin
?" Clara tidak bisa menahan diri. Suara
annya berubah tajam. "Rina? S
ti-hati. "Aku hanya melihat namanya di ponselmu. Apakah dia kolega
tegangan di wajahnya. "Ya, dia kolega. Tapi itu hanya pe
rusaha terdengar tenang. "Kamu ti
entang setiap orang di kantor. Ini hanya pekerjaan!" Andri mul
ka dia hanya teman kerja, kenapa percakapan k
a cemburu dengan hal-hal kecil! Aku tidak pernah bermaksud me
kamu ingin aku percaya padamu, kamu harus jujur
rasi. "Tidak ada yang terjadi! Coba percay
hampir berteriak. "Jika kamu tidak b
gkat. Clara merasa ingin menangis, tetapi
ahu harus berkata apa. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa a
enapa ada Rina?" Clara memp
edihan semakin dalam. Dia tahu dia harus mendapatkan jawaban, teta
an semuanya. Beri aku waktu," Andri
n lebih banyak?" Clara berbalik dan pergi ke kama
erada di tangannya. Air mata mengalir di pipinya, tetapi dia berusaha untuk tidak menangis lebih ke
rinya jawaban. Dia menelusuri kembali percakapan dengan Rina, membaca setiap kata, setiap kalimat
nselnya bergetar. Pe
asa tidak nyaman. Mari kita bicarakan ini. Aku
" dia membatin. "Apa ini semua hanya kesalahpahaman?" Dia ingin
nnya. Jika dia ingin menyelesaikan masalah ini, dia perlu bukti, bukan ha
ani, dia memutuskan untuk menyelidiki lebih dalam. Dia menge
a, tampak ceria dalam foto-fotonya. Dalam beberapa gambar, Rina tampak sangat deka
man?" Clara bergumam, berusaha mena
grup di sebuah restoran. Salah satu foto menunjukkan Andri terseny
p laptopnya dengan keras. Dia merasa terjebak
Dia membutuhkan rencana untuk menghadapi Andri. Mungkin dia pe
rputar. Bayangan Andri dan Rina tak henti-hentinya menghantuinya. Dia merasa terpuruk dal
bisa lagi hidup dalam kebohongan. Dengan sedikit keberanian, dia menyiapkan diri untuk bertemu wanita
Clara melangkah keluar rumah. Setiap langkahnya dipenuhi dengan ketega
asyik sendiri. Clara merasakan keringat dingin mengalir di pelipisnya, tetapi
ara memulai, suaran
dengan bingung.
i Andri," jawabn
ebelum akhirnya tersenyum, tetapi senyumnya tampak
ku ingin tahu lebih banyak tentang hubunganmu denga
gan? Kami hanya teman kerja.
as. "Jadi, mengapa percakapan kalian
r-benar tidak tahu apa yang kamu dengar. Andri
idak dengan cara yang seharusnya, kan?
proyek besar. Kami sering berbicara untuk urusan pekerjaan. T
tahuku tentang kamu?" Clara ti
ingung. "Aku tidak tahu, Clara. Mungk
ah. "Apakah Andri tahu tent
m pekerjaan," Rina menjawab defensif. "Tapi aku tidak bisa mengont
g. "Jadi, kamu tidak punya
ati hubungan kalian. Jika kamu ingin tahu, dia ser
"Kenyataannya adalah, dia tidak jujur padaku. Jika dia men
yang tepat. "Mungkin kamu harus berbicara langsung d
waan. "Baiklah, aku akan melakukannya. Tapi ingat, jika aku menemu
, Clara merasa hatinya lebih berat dari sebelumnya. Dia harus menghadapi Andri, tet
ambu