JEJAK DI BALIK KEBENARAN
berapa hari terakhir, ia berusaha mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi Rina. Namun, pengetahuan bahwa ad
rgetar, dan Arman sege
lebih lanjut. Rina dan Dimas terlihat bersama di
api juga seseorang yang sering ia ajak berbincang. Arman merasa kemarahan dan kebing
dengan cepat. "Apa kamu y
idak hanya duduk berdua, tetapi juga tertawa da
wa Dimas adalah teman yang baik. Tapi kenapa mereka bisa
ereka biasa berbicara. Ia ingin mendapatkan lebih banyak informasi sebelum mengh
hu ini sangat menyakitkan, te
ukan ini. Apa yang mereka lakukan di res
a banyak rumor tentang hubungan mereka. Beberapa orang di kantor mulai
a sejenak. "Ini semua membuatku merasa terjebak. Rina p
keraguan ini menghancurkan semua yang telah kalian bangun," S
an. Bagaimana jika dia benar-benar berselingku
an. Berbicara dengan Rina bisa menjadi langkah yang baik untuk mencari
ah, aku akan melakukannya. Tapi aku ingin kamu bersiap-sia
berputar-putar, merencanakan kata-kata yang ingin ia ucapkan kepada
emanggil dari ruang tamu, berusaha me
a terlihat terkejut. "Ada apa,
mengungkapkan, gestur tangann
k di sofa. "Kau tampak c
Mereka melihat kalian berdua bersama di restoran. Apa yang sebenarnya terjad
etika memucat.
. Apakah kamu berselingkuh dengan Dimas?" Arman mengint
etakutan. "Tidak, tidak seperti itu! Dia han
ab? Aku tidak mau hidup dalam kebohongan!
tidak bersalah. Dia hanya membantuku denga
ertanya langsung kepada Dimas?" Arman
nta, suaranya penuh ketakutan.
yang harus aku mengerti?" Arman b
tepat. "Aku hanya merasa kesepian, Arman. Mungkin Dimas ada di
napa kau tidak berbagi perasaanmu padaku?" Arman ber
dengan pekerjaanmu, dan aku tidak ingin menjadi masala
an dan ketidakpercayaan masih menguasainya. "Jadi kau memilih untuk bersikap dia
ahu betapa sulitnya bagiku untuk berbagi semua
n dirinya. "Aku hanya ingin kebenaran, Rina. Jika ada
hanya butuh teman saat kau tidak ada di rumah. Tetapi aku tidak ingi
"Aku ingin percaya padamu, Rina. Tetapi kepercayaanku suda
baik untuk menjelaskan perasaanku. Mari kita mulai
n masih menggelayuti pikirannya. Mereka berdua duduk dalam keheningan, mencoba merenungkan apa yang ba
muanya," Rina berkata pelan, suaranya bergetar. "Aku
li kepercayaan yang telah hilang. Aku tidak ingin mengulang kesalah
anji tidak akan membiarkan Dimas atau siapa pun menjadi penghalang
ur satu sama lain tentang perasaan kita. Kita tidak bisa membiarkan k
akan segala sesuatunya lebih terbuka. Kita ha
akan kita lakukan selanjutnya? Kita tidak bisa hanya mengandalkan
yak waktu bersama. Kita bisa pergi berlibur se
us," Arman tersenyum tipis.
tanpa gangguan. Aku rasa kita butuh waktu untuk merenung dan mengin
ebelum itu, aku perlu berbicara dengan Dimas
t kesalahan, tapi jika kau bertemu dengannya, bisa jad
bahwa tidak ada lagi yang terjadi di antara
ah, tetapi hati-hati. Aku ingin kau mengingat bahwa a
aya pada kata-kata Rina. Namun, di dalam hatiny
pikiran Arman tetap terfokus pada Dimas. Ia merasa harus berhadapan dengan pria itu,
u ramai, berharap bisa berbicara empat mata dengan tenang. Saat Dimas tiba, Arman merasa
temu," sapa Dimas, samb
g," Arman menjawab, berusaha men
mas mulai bercerita tentang proyek-pro
ingin kutanyakan padamu
saja," Dimas menja
tegasan. "Aku mendengar bahwa kau dan Rina sering menghabiska
rman, aku bisa menjelaskan. Rina dan aku hanya teman kerja.
restoran malam itu? Mereka bilang kalian tampak
u tahu Rina adalah orang yang baik. Dia hanya butuh seseorang untuk be
, tidak ada perasaan yang lebih dalam antara kalian? Karen
nmu dan Rina. Tidak ada yang terjadi," D
, keraguan masih membayang. "Baiklah. Tapi jika ada apa-ap
apa pun yang bisa menyakiti hubungan kalian. Kalian berdua
tidaknya ia telah mendapatkan penjelasan dari Dimas. Ia tahu ia harus lebih m
encana perjalanan ke pantai. Ia berusaha untuk menutup semua keraguan y
Dia bilang tidak ada yang terjadi di an
i wajahnya. "Syukurlah. Tapi aku tidak ingin
bali menemukan kebahagiaan yang hilang," Arman menjawab, meraih tang
a bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke pantai, berharap dapat
ambu