icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

JEJAK DI BALIK KEBENARAN

Bab 5 Menyusuri Jejak

Jumlah Kata:1678    |    Dirilis Pada: 29/10/2024

berapa hari terakhir, ia berusaha mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi Rina. Namun, pengetahuan bahwa ad

rgetar, dan Arman sege

lebih lanjut. Rina dan Dimas terlihat bersama di

api juga seseorang yang sering ia ajak berbincang. Arman merasa kemarahan dan kebing

dengan cepat. "Apa kamu y

idak hanya duduk berdua, tetapi juga tertawa da

wa Dimas adalah teman yang baik. Tapi kenapa mereka bisa

ereka biasa berbicara. Ia ingin mendapatkan lebih banyak informasi sebelum mengh

hu ini sangat menyakitkan, te

ukan ini. Apa yang mereka lakukan di res

a banyak rumor tentang hubungan mereka. Beberapa orang di kantor mulai

a sejenak. "Ini semua membuatku merasa terjebak. Rina p

keraguan ini menghancurkan semua yang telah kalian bangun," S

an. Bagaimana jika dia benar-benar berselingku

an. Berbicara dengan Rina bisa menjadi langkah yang baik untuk mencari

ah, aku akan melakukannya. Tapi aku ingin kamu bersiap-sia

berputar-putar, merencanakan kata-kata yang ingin ia ucapkan kepada

emanggil dari ruang tamu, berusaha me

a terlihat terkejut. "Ada apa,

mengungkapkan, gestur tangann

k di sofa. "Kau tampak c

Mereka melihat kalian berdua bersama di restoran. Apa yang sebenarnya terjad

etika memucat.

. Apakah kamu berselingkuh dengan Dimas?" Arman mengint

etakutan. "Tidak, tidak seperti itu! Dia han

ab? Aku tidak mau hidup dalam kebohongan!

tidak bersalah. Dia hanya membantuku denga

ertanya langsung kepada Dimas?" Arman

nta, suaranya penuh ketakutan.

yang harus aku mengerti?" Arman b

tepat. "Aku hanya merasa kesepian, Arman. Mungkin Dimas ada di

napa kau tidak berbagi perasaanmu padaku?" Arman ber

dengan pekerjaanmu, dan aku tidak ingin menjadi masala

an dan ketidakpercayaan masih menguasainya. "Jadi kau memilih untuk bersikap dia

ahu betapa sulitnya bagiku untuk berbagi semua

n dirinya. "Aku hanya ingin kebenaran, Rina. Jika ada

hanya butuh teman saat kau tidak ada di rumah. Tetapi aku tidak ingi

"Aku ingin percaya padamu, Rina. Tetapi kepercayaanku suda

baik untuk menjelaskan perasaanku. Mari kita mulai

n masih menggelayuti pikirannya. Mereka berdua duduk dalam keheningan, mencoba merenungkan apa yang ba

muanya," Rina berkata pelan, suaranya bergetar. "Aku

li kepercayaan yang telah hilang. Aku tidak ingin mengulang kesalah

anji tidak akan membiarkan Dimas atau siapa pun menjadi penghalang

ur satu sama lain tentang perasaan kita. Kita tidak bisa membiarkan k

akan segala sesuatunya lebih terbuka. Kita ha

akan kita lakukan selanjutnya? Kita tidak bisa hanya mengandalkan

yak waktu bersama. Kita bisa pergi berlibur se

us," Arman tersenyum tipis.

tanpa gangguan. Aku rasa kita butuh waktu untuk merenung dan mengin

ebelum itu, aku perlu berbicara dengan Dimas

t kesalahan, tapi jika kau bertemu dengannya, bisa jad

bahwa tidak ada lagi yang terjadi di antara

ah, tetapi hati-hati. Aku ingin kau mengingat bahwa a

aya pada kata-kata Rina. Namun, di dalam hatiny

pikiran Arman tetap terfokus pada Dimas. Ia merasa harus berhadapan dengan pria itu,

u ramai, berharap bisa berbicara empat mata dengan tenang. Saat Dimas tiba, Arman merasa

temu," sapa Dimas, samb

g," Arman menjawab, berusaha men

mas mulai bercerita tentang proyek-pro

ingin kutanyakan padamu

saja," Dimas menja

tegasan. "Aku mendengar bahwa kau dan Rina sering menghabiska

rman, aku bisa menjelaskan. Rina dan aku hanya teman kerja.

restoran malam itu? Mereka bilang kalian tampak

u tahu Rina adalah orang yang baik. Dia hanya butuh seseorang untuk be

, tidak ada perasaan yang lebih dalam antara kalian? Karen

nmu dan Rina. Tidak ada yang terjadi," D

, keraguan masih membayang. "Baiklah. Tapi jika ada apa-ap

apa pun yang bisa menyakiti hubungan kalian. Kalian berdua

tidaknya ia telah mendapatkan penjelasan dari Dimas. Ia tahu ia harus lebih m

encana perjalanan ke pantai. Ia berusaha untuk menutup semua keraguan y

Dia bilang tidak ada yang terjadi di an

i wajahnya. "Syukurlah. Tapi aku tidak ingin

bali menemukan kebahagiaan yang hilang," Arman menjawab, meraih tang

a bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan ke pantai, berharap dapat

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka