icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

TITIK PENGKHIANATAN

Bab 5 Penyelidikan Pribadi

Jumlah Kata:1348    |    Dirilis Pada: 28/10/2024

gan keraguan dan pertanyaan. Setelah berhari-hari bertanya-tanya tentang kesetiaan Dika, dia memutuskan bahwa suda

Dika biasanya pergi ke kantor pukul delapan pagi, dan Rina tahu dia biasanya akan pulang sekitar pukul ena

an mobilnya sendiri. Tujuannya adalah untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik lay

amati setiap orang yang keluar masuk, memperhatikan apakah ada yang tampak akrab dengan Dika. Samb

tidak terlihat mencolok. Dika berbicara dengan seorang wanita, dan Rina bisa melihat mereka tertawa dan b

an ke kafe yang tidak jauh dari kantor, dan Rina merasa perlu mengambil langkah

engeluarkan kamera, mencoba mengabadikan momen ini. Dia ingin memastikan bahwa jika

u sudah bilang bahwa kita harus menyelesaikan presentasi itu," kata Dika, suaranya te

ina menemukan kita?" wanita itu menjaw

Dia terlalu sibuk dengan duniannya sendiri," Dika menjawab, seolah meremeh

Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan mengumpulkan informasi lebih lanjut. Jadi

u yang lebih serius. "Kita tidak bisa terus seperti ini. Jika kita ketahuan, semua

hanya sementara. Setelah proyek ini s

i antara mereka?** Dia merasa ingin berlari dan meneriakkan pertanyaan-per

an wanita itu ke mobilnya. Dia merasa seperti terjebak dalam film thrill

n hangat, dan Dika membalasnya dengan senyum yang tampak tulus. Rin

putar. **Apa yang seharusnya aku lakukan?** Dia merasa bingung antara berhadapan dengan Dika dan menca

to yang dia ambil di kafe. Setiap potret menunjukkan Dika tersenyum, tetapi senyum itu terasa menakutkan baginya. Rina tahu

elingkuh, apakah ada cara untuk menyelamatkan pernikahan mereka? Apaka

bayang-bayang kecurigaan. Dia harus menghadapi Dika,

ngan, dan pengalamannya kemarin di kafe terus menghantui pikirannya. Dia tahu dia harus berbic

wa saat berbicara, suasana tidak terlalu tegang. Mereka biasanya memiliki kebiasaan untuk makan mal

pulang kerja, dia tampak lelah tetapi tetap menyapa Rina dengan senyum hangat

an makan malam di restoran kita nanti

Ada yang spesial?" Dika

percakapan yang harus dilakukan. Setelah menyantap makan malam, Rina merasa suas

Rina, suara sedikit bergetar. "Tent

rkejut. "Tentu

k beres antara kita. Ada banyak tanda-tanda yang mengarah pada ke

ecurigaan? Apa maksudmu?

malam, dan aku melihatmu bersama Gita. It

ah rekan kerjaku. Kami bekerja keras

Rina bertanya, merasakan ketegangan semakin meningkat.

k ingin kamu berpikir terlalu ba

tidak bisa menahan emosinya lagi. "Aku sudah menyeli

kukan apa pun yang salah. Itu hanya pelukan

menyembunyikan banyak hal dariku. Apakah kamu

amu?" Dika menjawab dengan nada meningkat. "Aku tidak ingin hu

h saling mencintai, Dika? Atau semua ini hanya rutinita

"Tentu saja aku peduli padamu! Aku mencintai

bantu aku untuk percaya. Jangan lagi menyembun

klah. Mulai sekarang, aku akan memberitahumu sega

harapan untuk memperbaiki hubungan mereka. "Aku ingin kita bisa berbag

i antara kita," Dika menjawab, menatapnya dalam-dalam.

ri pundaknya. Dia tahu ini adalah langkah pertama menuju perbaikan, meskipun ke

mengganggu: Apakah dia benar-benar bisa mempercayai Dika lagi?** Kecemasan dan keraguan masih me

dia harus membuktikannya. Namun, jika tidak... Rina menggigit bibirnya, bertekad un

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka