TITIK PENGKHIANATAN
ara harapan dan ketakutan. Rina berusaha menahan diri, tetapi setiap d
, melihat layar ponsel menyala. Nama yang muncul di layar membuat hatinya berdebar. *Gita*. Rin
rasa ingin tahunya mengalahkan suara hatinya yang berbisik untuk berhenti. Dia membuka pesa
ngarkan. Kamu selalu tahu cara
ngan lupa untuk menjaga kesehat
g. Dia mengingat percakapan Gita sebelumnya, bagaimana Gita terdengar sangat dek
unannya. Rina cepat-cepat meletakkan ponsel di tempatnya
ika menatap
tapi suaranya bergetar. "Nggak, a
ampak curiga. "P
ihkan perhatian. "Hanya Gita. Dia ingin
k tidak puas dengan jawabann
wab, berusaha mengalihkan topik. "
n ketidaknyamanan. "Rina, kita sudah membahas ini. Gita a
, merasa darahnya mendidih. "Kenapa dia mengguna
ng. Tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Men
ejujuran. Apa kamu benar-benar tidak melihat
han emosinya. "Kamu tahu aku mencintaimu
mengalir di pipinya. "Setiap kali aku mencoba untuk mempercayai
rasi. "Rina, tolong. Jangan berpikir seperti
ntara mereka. "Bagaimana aku bisa mempercayai jika kamu tidak
a menghindar. "Jangan! Aku butuh
inya terpuruk. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Semua kecurigaan yang terpendam
pintu. "Rina, buka pintunya. Aku ti
apa. Dia merasa cemas dan bingung. "A
an menunggu. Tapi tolong, jangan bi
saat ini, segala sesuatu terasa jauh dari harapan. Kecurigaan yang mengg
Dika mencintainya, tetapi pesan yang dia temukan membuat semuanya terasa semakin sulit. Dia har
ini dicari. Namun, di dalam hatinya, dia tahu satu hal: jejak-je
i rasa sakit itu mengganggu pikirannya. Dengan pelan, dia bangkit dari tempat tidur dan menuju ke dapur unt
egang menyelimuti ruangan. Dia mencoba tersenyum
Dika berkata,
rani menatap Dika. Dia fokus
k berbicara. "Aku sudah memikirkan tentang kemarin.
san. Setiap kali aku melihat Gita berinteraksi den
a hanya teman kerja. Dia membantu
ong. "Kenapa ada banyak tawa dan emo
ita butuh untuk saling mendukung. Apa kamu ingin aku menga
a. "Aku hanya merasa terasing. Seharusnya kita saling berbagi. Seha
maaf jika aku membuatmu merasa seperti itu. Aku akan berusaha
keraguan. "Baiklah. Kita bisa mencoba, tapi aku juga i
u. Rina meraih tangan Dika, berharap ada koneksi
ara tentang pekerjaanmu? Apa yang sebenarnya t
erjakan proyek besar dan banyak tekanan. Gita adalah ba
da di sampingmu?" tanya
mpok. Namun, karena proyek ini sangat menuntu
u lembur?" Rina menambahkan, na
tim, tetapi aku tidak ingin kamu berpikir ada sesuatu yang
pa yang terjadi di belakangku," Rina berkata, suaranya bergetar. "Aku
Rina, aku berjanji, tidak ada yang terjadi di antara k
u pikirannya. "Jika aku tidak bisa memercayai kata-katamu, kita tidak akan
ofesional?" saran Dika, nada suaranya serius. "Mungkin seorang kon
. "Mungkin itu ide yang baik. Tetapi aku ju
mungkin bukan langkah yang bijak. Ap
mendapatkan kejelasan, maka aku a
ingat, aku akan selalu ada di sini untukmu
masih menggerogoti hatinya. Dia tahu bahwa untuk mengatasi rasa sakit ini, dia
ai mengumpulkan informasi dengan berhati-hati. Setiap kali Dika pulang,
skan waktu. Dia ingin melihat dengan matanya sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Dal
rtawa bersama. Hatinya bergetar, tetapi dia berusaha tetap tenang. Dia tidak akan membiarkan rasa c
a sebenarnya. Rina merasa ini adalah titik
ambu