Tergoda pesona Bos Perawan
Status
iku panik. Dia segera mengirimkan pesan via wha
long datang ke ru
bu menaiki angkot menuju rumahku. Sesampainya di rumahku, ibu terkejut melihat
ya ibuku pada putriku yang masih menangi
wabnya seraya menangis
agi. Tolong ambilkan segelas air
udian, air itu ibu percikkan ke wajahku dan aku pun tersadar. Melihat
ggalkan kami," rintihku pada ibu yang te
terbaik dari Allah," ucap ibu sambil me
mun, air matanya masih bercucuran. Aku bergegas memeluknya, mencium ken
rumah. Di dalam rumah aku menceri
baik Kamu memikirkan dirimu dan putrimu," ucap ibu pa
ringisku pada ibu, sambil melirik foto p
elaki yang sudah mengkhianatimu!" seru ibu padaku
Sein, aku sangat mencintainya. Andai saja, dia
relakan kepergian mas Sein. Namun,
dia dekat sekali dengan papa?" ta
binatang! ucapku dalam hati
ucapku berbohong karena
ujar Delisha yang pintar dan
ereka sekarang lebih menangkap dan tidak bisa dibohongi," kata
" jawabk
inggalkan kalian," papar ibu pada putriku yang dar
sih bertanya," tegurku pada putriku yang banyak tanya i
ak memikirkan papa terus," u
tu, sambil memikirkan mas Sei
pulang karena mau ada pe
gajian di Kepling. Kamu yang sabar ya, anggap ini ujian
cicit Delisha samb
aku ini tanpa adanya mas Sein di sisiku tapi, aku akan berus
larut dalam kesedihan bagaimana nanti hidup kalian?" cet
putriku Bu," imbuhku sambil menghapus air mataku yang tela
tap putriku di kamar tertidur pulas karena, dia tidak menutup pintu kamarnya. Aku j
baran agar aku bisa merawat putriku," pintaku s
gumamku dalam hati den
tika kami bersama, dan kasih sayang yang ia curahkan dulu padaku.
akan mencari pekerjaan di pasar karena, selama bersama mas Sein
, aku membangunkan Delis
sholat!" ajakku pada pu
mbil mengusap-usap matanya da
ma. Dalam sholatku, aku selalu teringat mas Sein, tak terasa air mataku
akan pintu hati mas Sein agar kem
enghadapi ujian yang telah kau berikan ini, dan bukakanlah pintu hati mas Sein agar kembali kepad
il mengeluarkan suara tangis d
k makan malam. Kuambilkan kue ulang tahun yang berada di atas m
nangis lagi," ucap Deli
ataku, dan tidak ingin mem
arus
arus
ti untuk menyeman
g tanda pesan whatsapp masu
i bantuin ibu jualan
, besok Ra
an sudah
bu, ni la
rus-menerus meratapi kepergian suamimu itu. Dia saja
Iya
i denganku, gumamku dalam hati sambil tersenyu
endaraan yang beroda dua, berwarna hitam ke teras rumah. Rumah sudah dirapikan, sarapan pagi sudah selesai.
ng sedang mengibas-ngibaskan percikan air ke sa
yang tidak menyadari kedatangan
juga kan Nek?" tanya Delisha
elisha," ucap ibu
ng," ujarku pada Dal
ru Delisha
n alhamdulilah semua sayur habis terjual. Ibu m
bagi dua," ucap ibu padaku sambil me
saja," jawabku sambil memberikan
uhkannya," ujar ibu dengan m
u seraya memasukkann
k Delisha sambil meng
eli minum dulu," ucapku dan
au kemana?"
Delisha haus," j
air minum dari rumah supaya tidak ada uang kelua
gkat seraya memberikan ai
agi sekarang sudah tidak punya suami yang menafkahimu,"