HATI YANG TERBELAH
a, penuh harapan, dan tak terbebani oleh tanggung jawab kehidupan dewasa. Di antara semua foto itu, satu gambar menangkap perhatian Arman lebih dalam: foto dirinya bersa
arena bisa bersama. Alya adalah segalanya baginya saat itu-tempatnya berbagi mimpi, berbagi canda tawa, bahkan kesedihan. Mereka pe
h, saling bertukar buku, atau ketika mereka sering duduk di pinggir lapangan, menonton matahari terbenam sambil berbicara tentang masa depa
bisa memisahkan mereka. Namun, hidup memiliki rencananya sendiri. Ketika Arman lulus kuliah dan mulai sibuk dengan kariernya, hubungan mereka perlahan merenggang. Alya
t. Di bandara, Alya memeluknya erat, air mata menetes di pipinya. "A
diatasi berubah menjadi sulit. Komunikasi semakin jarang, hingga akhirnya mereka berhenti ber
elalu ada untuknya. Maya adalah wanita yang luar biasa, penuh perhatian dan kasih sayang. Mereka membangun kehidupan yang solid bersama, memiliki
san yang tepat?" pikir Arman, ji
a yakin bahwa dia telah memilih jalan yang benar. Namun, apakah pilihan itu bena
taukah itu adalah sesuatu yang lebih nyata daripada yang ia kira? Arman merasa terperangkap dalam pusaran kenangan, terjebak an
"apakah itu berarti aku tak pernah benar-
aya berbicara dengan ceria tentang rencana liburan keluarga, tetapi Arman hanya setengah mendengarkan. Pikira
yang akan terjadi jika ia mengikuti perasaan lamanya terhadap Alya. Apakah itu akan mengembalikan ke
yi, seolah mendorongnya untuk semakin tenggelam dalam pikirannya sendiri. Di sebelahnya, Maya tidur dengan damai, wajahnya lembut diterangi ol
permainkan perasaannya. Tapi setiap kali ia memejamkan mata, bayangan Alya kembali muncul. Wajahnya, senyumannya, bahkan aroma parfumnya ketika
berdebat, sementara sisi logikanya mencoba menegaskan bahwa cintanya kepada Maya seharusny
sunyi. Di sana, ia duduk di sofa, merenung di bawah cahaya lampu yang redup. Semua kenangan itu begitu jelas, seolah ia bisa merasakan
Alya yang pernah ia simpan diam-diam. Satu foto khusus menangkap perhatiannya-foto mereka berdua di pantai saat masih muda, duduk di bawah pohon kelapa, dengan matahari t
canakan masa depan, membayangkan rumah yang akan mereka tempati, dan bahkan membicarakan nama anak-ana
an-pilihan yang sulit. Jarak, waktu, dan kesibukan perlahan mengikis hubungan mereka, hingga akhirnya Alya pergi untuk
n cinta yang stabil dan tidak rumit. Bersama Maya, hidupnya terasa lebih mudah, lebih terencana. Namun, kini ia mulai bertanya-
ereka belum saling menghubungi lagi sejak makan siang itu, tetapi Arman bisa merasakan magne
sa berhenti memikirkan kit
n nostalgia. Ini adalah kenyataan yang harus ia hadapi-kenyataan bahwa ia telah memiliki istri, keluarga, dan hidup
mun ia tidak berani mengirimnya. Dalam sekejap, ia memutuskan untuk menghapusnya. D
nya sendiri. Tetapi di dalam hatinya, dia tahu bahwa ini lebih dari itu. Ini tentang cinta yang be
dunia. Satu dunia di mana ia adalah suami yang setia, ayah yang bertanggung jawab, dan satu lagi di mana ia bisa mengejar
wal dari perjalanan panjang yang akan menguji hatinya-dan ia tak
ambu