icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
HATI YANG TERBELAH

HATI YANG TERBELAH

Penulis: eryede
icon

Bab 1 Pertemuan Tak Terduga

Jumlah Kata:1148    |    Dirilis Pada: 15/10/2024

kebahagiaan. Lampu-lampu berkilau, menghiasi ballroom yang ramai dengan kerumunan wajah-wajah yang

i, namun jiwanya dipenuhi oleh rasa cemas. Mengapa ia merasa seperti ini? Apakah karena kenangan-kenangan yang ter

sekelompok orang yang sedang berbincang. Di tengah-tengah mereka, seorang wanita berdiri dengan senyuman yang

aan. Tiba-tiba, Arman merasa seperti waktu mundur. Semua kenangan indah semasa SMA menyerbu pikirannya: ta

menyadari kehadirannya, dan matanya melebar. Sen

nuh keceriaan. "Tak kusangka

an menjawab, suaranya agak tersekat. Ia

na dia sekarang menjadi seorang seniman terkenal dan mendapatkan banyak penghargaan atas karyanya. Arman mendengarkan dengan pe

ar?" tanya Alya, mengamati A

ya anak," jawabnya, meskipun hatinya terasa berat. Dia tidak bisa

muncul kembali. Setiap tawa, setiap sentuhan, seolah menghidupkan kembali kenangan yang terpendam.

gan kota yang berkilauan. Keheningan mengisi ruang di antara mereka, d

rman," Alya akhirnya berkata, suaranya lembu

Apakah ini sebuah kesempatan kedua? Sebuah petu

menghidupkan harapan yang sudah lama dia kubur. Dalam sekejap, ia berada di persimpangan antara masa lal

indah dan pahit bersatu, menciptakan gejolak yang tidak bisa ia abaikan. Cinta yang terpendam in

lnya, berusaha menenangkan diri. Setiap sudut matanya, setiap detak jantungnya mengingatkannya pada Alya, yang kini kembali munc

mua itu pupus ketika kehidupan memisahkan mereka. Sekarang, di balik senyuman Alya, ada harapan yang seolah tak kunjun

a, ia berusaha berkonsentrasi, tetapi wajah Alya selalu muncul. Tidak jarang ia terjebak dalam lamuna

endela. Suara tawa anak-anaknya yang bermain di luar terdengar jelas, tetapi hatin

rtinya kamu tidak fokus belakangan

"Iya, hanya sedikit l

Istrinya adalah wanita yang selalu mendukungnya, tetapi Arman ti

g pernah ia tukar dengan Alya. Pesan-pesan itu masih ada, penuh dengan candaan dan kenangan. Rasa rindu menyel

ikirkan reuni itu," tulisnya, jari-jar

ku baik, Arman. Reuni itu benar-benar menyenangka

cang. "Tentu, kapan? Mungk

pekan ini? Di tempat f

n dan ketakutan. Dia tahu bahwa pertemuan itu bisa menggunc

voritnya dan celana jeans. Dia mengemudikan mobilnya menuju kafe yang sering mereka kunjungi saat masih sekolah.

gaun sederhana berwarna biru, rambutnya tergerai indah. Senyumnya menaw

lya ceria saa

oba terdengar santai mes

mengalir dengan lancar, membahas kenangan masa lalu dan pencapaian masing-masing. Arm

. Ada kebahagiaan dalam cerita-cerita Alya, tetapi di balik itu, ia merasakan kesedihan yang

merasa bersalah. Di saat yang sama, di dalam hatinya, ada dorongan untuk m

tan kedua pada diri kita?" Alya berta

n anak-anaknya muncul dalam pikirannya. Semua kebahagiaan yang telah ia b

enentukan arah hidupnya selanjutnya. Dan dengan itu, rasa hati yang terbelah semaki

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka