CINTA YANG TERLUKA
terpendam, seolah-olah terbangun dari mimpi buruk yang panjang. Setiap kali mereka bertemu, Andi merasa seolah-olah ia dapat menghirup kehidupan
ng ke pameran seni. Setiap momen bersama Lisa memberi Andi perasaan yang ia rindukan-perhatian, tawa, dan kehangatan. Namun, saat mengingat Nia, rasa bersalah
laku normal, tetapi suasana hatinya terasa berat. Nia duduk di sofa, membolak-balik majalah tanpa tujua
u?" Nia bertanya
lah. Ia tidak ingin menjelaskan lebih jauh, tetapi hatinya terus tertekan. Nia a
rasa hidup. Lisa tidak hanya cantik, tetapi juga cerdas dan penuh semangat. Ia mampu menggugah kreativitas yang selama ini terpendam
aku bicarakan." Pesan itu membuat jantungnya berdebar. Apakah ini saatnya Lisa mengungkapkan peras
segalanya bermula. Lisa sudah menunggu, dengan senyum yang tamp
Andi, berusaha
pikir tentang kita. Hubungan ini membuatku merasa sangat bahagia, tetapi aku m
kencang. Ia tahu bahwa saat ini a
dan penuh harapan. "Aku tahu bahwa ini mungkin terasa cepat, tetapi aku tid
a, ingatan akan Nia menghantui pikirannya. "Lisa, aku... aku tidak tahu harus berkata apa. Ada banyak h
mengerti jika situasimu rumit. Hanya saja, aku ingin ka
gin segar dalam hidupnya yang terasa kelam. Namun, ia tidak bisa mengabaikan realitas yang harus dihadapi. Ia mencinta
san. Apakah ia akan memilih untuk memperjuangkan cinta yang baru ditemukan dengan Lisa, at
atapan penuh kasihnya mengingatkan Andi akan segala yang telah mereka bangun bersama. Ketika Andi mena
g ditawarkan Lisa dan cinta yang penuh kenangan bersama Nia. Pilihan ini akan menent
seakan menyiratkan harapan. Suasana di dalam rumah terasa hangat, tetapi bagi Andi, ket
ari lamunan. Suaranya penuh perhatian, dan Andi merasa seolah
iranku," jawab Andi, berusaha mengalihkan
an pembicaraan dan mulai menceritakan tentang proyek baru yang sedang ia kerjakan di kantornya. A
sa hangat yang membangkitkan kenangan indah. "Kau tahu, aku merasa kita harus lebih bany
ana mungkin ia bisa melakukannya saat pikirannya masih dipenuhi dengan keraguan? Dalam hatinya, ia tah
nya, tetapi kata-kata itu terasa hampa. Ia merasa seperti sedang berbicara dengan bayang-baya
i kali ini, ada sesuatu yang berbeda di antara mereka. Andi bisa merasakan ketegangan yang menyel
membicarakan apa yang sebenarnya terjadi. Aku tidak ingin kita terjebak da
an ini. "Aku tahu. Aku juga merasa kita harus berbicara t
tahu bahwa kau masih terikat dengan Nia. Aku tidak ingin menjadi orang ketiga dalam hidupmu. Ji
ain, ada rasa lega. Lisa tidak ingin menjadi penghalang, dan itu memberinya ruang untuk berpiki
eharusnya seperti itu," lanjut Lisa, mengangkat tangannya untuk m
asaannya terhadap Lisa tidak bisa dipungkiri. Namun, di sisi lain, ia tidak bisa
Saat Nia mengajaknya untuk menonton film bersama, Andi berusaha tersenyum dan menikmati momen itu, tetapi hatinya berte
an memikirkan segala sesuatunya. Ia duduk di sofa, berusaha menenangkan pikirannya. Namun, kembali teri
alam pelukan Lisa, ataukah ia akan memperjuangkan cinta yang sudah terjalin dengan Nia, meskipun kedamaian itu kini terasa sulit
akan tiba, saat ia harus menghadapi kenyataan dan memberikan jawaban yang jelas.
ambu