BAYANGAN DIBALIK SENYUMAN
baca di ponsel Adrian, hatinya seakan terjepit oleh ketakutan dan rasa sakit yang tak terlukiskan. Meskipun ia belum b
perasaan aneh yang tidak bisa ia abaikan. Pikirannya terus berputar, memikirkan Maya dan peran wanita itu dalam
n ia lakukan, tapi satu hal yang jelas-ia harus menemukan jawabannya. Ia melacak lokasi Adrian melalui aplikasi pelacak yang dipasang di ponsel mereka,
ra memacu mobilnya menuju lokasi tersebut, berharap ini semua hanya salah
dalah salah satu restoran favorit mereka dulu, sebelum semuanya terasa berubah. Clara memarkirkan mobil di seberang jalan dan memperhati
rbicara, namun gerak-geriknya terlihat terlalu akrab untuk sekadar rekan kerja. Maya tersenyum manis, dan Adrian... pri
kenyataan ini, tapi tubuhnya seakan terkunci pada pemandangan itu. Setiap gerak-gerik mereka, setiap tatapan, membuat dunia Clara runtuh sedikit d
, suara mereka tak terdengar dari luar, namun Clara bisa merasakan keakraban yang menyakitkan dari jarak jauh.
itu nyata, begitu menghancurkan. Bagaimana mungkin pria yang dulu ia cintai dengan sepenuh hati bisa mengkhianatinya sepert
an cara yang ia tentukan sendiri. Tapi bagaimana? Konfrontasi langsung di restoran? Atau menunggu sa
melihat mereka berdua bersama. Ia menyalakan mobilnya dengan tangan yang gemetar dan mulai melaju menjauh
dalam keheningan, mencoba menenangkan hatinya yang hancur. Pikiran-pikiran tentang Adrian dan Maya te
a ia akan melakukannya? Haruskah ia mengonfrontasi Adrian secara langsung malam ini? Atau menunggu hingga ia punya lebih banyak bukti? Cl
anya, dan ia tidak bisa menghindarinya lagi. Adrian harus tahu bahwa Clara tid
tiba-tiba muncul di dalam dirinya kekuatan yang mungkin ia lupakan selama ini.
k ada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan tanpa tindakan. Meski hatinya hancur berkeping-keping, ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Clara yndangi langit sore yang mulai memudar, warna oranye keemasan mencampur dengan biru
a terasa hancur, ia tahu bahwa mengonfrontasi Adrian tanpa persiapan akan sia-sia. Adrian selalu pandai dalam berdalih, selalu punya alasan
sendiri. Meski suaranya lirih, ada teka
pergi ke kantor Adrian. Jika Adrian memang sering bertemu dengan Maya di luar kantor, mungkin ada petunjuk di san
erhatikan gedung kantor yang tampak sepi. Hari sudah mulai gelap, dan sebagian besar karyawan mungkin sudah pulang. Clar
ngkap basah dan dorongan kuat untuk mengetahui lebih banyak. Tangan Clara gemetar saat ia mencoba menahan ketegangan y
itor mereka. Ia menghela napas lega saat melihat bahwa mereka terlalu sibuk untuk memperhatikan
melihatnya. Ia tahu bahwa kantor Adrian terletak di ujung lorong, dan Maya bekerja di dekatnya. Ketika sampai di depan pintu kantor
ru disusun. Clara mengintip dari jauh, dan ia terkejut melihat foto Adrian di antara kertas-k
i beberapa tempat yang tidak pernah ia sebutkan kepada Clara. Ada foto-foto Adrian sedang bertemu dengan orang asing di kafe, di hotel, bahkan di b
k tahu harus berbuat apa. Langkah kaki mendekat, dan
dengar semakin dekat, diiringi langk
kati mejanya, mengambil sesuatu dengan tergesa-gesa. Clara berusaha tetap tenang, tapi pikirannya penuh d
rsembunyiannya. Ini lebih dari sekadar perselingkuhan. Ada rahasia lain yang lebih gelap, dan Clara
ninggalkan kantor, Clara memeriksa sekeliling untuk memastikan tidak ada yang melih
ita yang terjebak dalam misteri yang lebih dalam. Adrian tidak hanya menghancurkan kepercayaannya, tapi ju
ambu