Bidadari Surga Milik CEO
il saya dengan seb
Pak Akb
, rasanya canggung sekali, bukan? Bagaimana
h di atas saya usianya, terlebih orang tersebut sudah berjasa menolong
u memanggil saya dengan sebutan 'Mas' dar
ya, Zalman juga merubah panggilannya
ng mana?" t
memilih antara makanan rumah sa
hendak membuka m
terlihat lezat." Pria itu mengambil nampan milik Ghina dan
umah sakit, Ma
a tahu,
mereka masak tidak memakai
alau makanan di rumah sakit mengu
kelit Zalman yang langsung melahap makana
ucap Zalman den
mulai memakan nasi dan lauk
siangnya, Ghina teringat
shba
sejak tadi dia ingin mandi dan berganti pakaian dengan pakaian pemberian Zalma
membuat jalannya sempoyongan, tubuhnya terutama kakinya sakit dan masih lemah. Ghina mandi tanpa me
na saat keluar kamar t
i?" sap
ternyata benar kamu di sini," sahu
il melangkah pelan
npa beralaskan. Pasalnya dia melihat tas pria dan lap
engukku," ucap Ghina mengalihka
k asuh aku yang paling laris manis. Tapi aku ke
enunjukan tanda tanya besar. Apa
Mr.Yudha berikan, istrinya meminta semuanya kembali tanpa kura
orang preman bayarannya melecehkan Ghina belum lagi supir taxi online yang menjadi ko
hback
alman saat dia lihat Ghina h
engejutkan Ghina dan m
ina kembali menyuap mak
ena wani
e
k mendelik disertai te
memberikan air m
n, suara wanita itu sangat kencang, siapapun orang
il menaruh kembali gelas mi
tau semuanya," g
benarnya, kenapa Mas masih di si
n dari berbagai macam kalangan, tapi jujur, baru sekarang saya mengenal wanita yang berprofesi seperti
uhan atur bukan? Kita manusia hanya menja
an Zalman, baru kali ini ad
mulai mengeluarkan air mata. Dengan si
ambil mengusap air matanya d
a?" tanya Zalman men
uk karena seketika se
jadi mubazir de
an mereka. Kemudian dia mengeluarkan bungkusan
ina saat Zalman mengeluarkan lebih dar
apa, jadi saya beli semua." Za
udah kenyang," tola
rima penolakan. Lagi pula, kamu tad
a tersentuh dengan perhatia
atu," pinta pr
g berwarna kuning jingga yang dia yakin
mbungkus sedotan lalu menuncap
Mas," ucap Ghina sambi
nanti lagi, sisanya kita berikan pada
ngangguk
kbar datang dengan rant
Akbar dengan napas terengah lalu menaruh
sini?" sindi
r sambil mengatur napasnya dan duduk di sofa. Rasa lelahnya mengalahkan
uruh Kam
a makan siang untuk Tuan Zalman, ta
wanita itu terbahak menden
wa walau pelan, tapi tawanya karena dia senang
ngsan?" tanya Ghina di tenga
melanjutkan kalimatnya karena ked
ahui hal itu kemb