icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

I Love You, Suami Orang

Bab 2 Namira & Tenis

Jumlah Kata:1270    |    Dirilis Pada: 06/10/2024

emena-mena, dihancurkan nama baiknya, diporakporandakan psikologisnya. Saat itu, tak ada lagi harapan hidup Namira. Sampai sahabat k

pandangan matanya, hanya seorang gadis kecil sedang memantul-mantulkan bola dengan raket. Lebih banyak yang tak tepat sasaran. Namira berjalan santai menuju tempat duduk. Matanya beradu pandang dengan gadis kecil y

ira dan menjulurkan tangan. "Halo Tante. Aku Isy

an. Dia tak peduli, anak ini siapa orangtuanya. Namira mengurungkan niat untuk duduk, kemudian berjongkok

. Aku lupa Tante. Itu y

ada sedikit bekas ingus di sela hidungnya. "Eh, sini dulu Isyana. Tante

ngguk. "Papa ga bisa n

am dari tasnya. Mulai mengikat tung

Mama tiap hari

keluarkan tisu basah dari tas, lembut menyeka hidung Isyana. "Ohhh. Ya gapapa, sama Papa aja. Kan

gangguk ta

pada Isyana. Dia memegang pipi mungil Isyana, mengusap lembut kepala gadis kec

-kaca melihat isyana diperlakukan semanis itu bukan oleh ibu kandungnya. Ingin rasanya, lebih lama lag

buyarkan suasana. "

seketika itu juga, Namira sadar bahwa Isyana adalah anaknya Raka. Yang tadi sore dia intip Instagram. "Kamu main j

aja

ja kala

tertawa

ball boy. Mas Edi yang biasa

ngangguk tanda mengerti. Meski banyak pertany

kanannya di kepala Isyana. "

nguncungin rambutku. Rapi kayanya, gak

Isyana dan menerbangkannya, kemudian men

anah. Matanya yang sipit hilang ditelan bumi ketika te

asih dulu k

ira. Makas

jempol kanannya da

g pertama, kelas malam ini. Ditambah Raka yang sering mengusilinya dengan celetukan-cele

bisa menyamai levelnya, tapi laki-laki mood swing itu sedang sibuk mengumpulkan bola. Tapi tak apa, tidak di sem

, tidak yang lain. Tak ada yang bertanya kehidupan pribadinya, tak

bersama Isyana. Raka rasanya lebih seperti kakaknya Isyana ketimbang Papanya. Dia sering menja

-barangnya, tangannya memegang bola. Sialnya ada bola liar yang tampak akan

membuang bola di tangannya. Isyana selamat dari bola, tapi bola ditangannya menggelinding ke arah kopi Namira,

ah raka. Dia tak mau Isyana dimarahi karena menumpahkan kopinya. Sayang, Raka lebih cepat. Dia langsung jongkok memegan

cup yang sudah kosong. Beruntung ada kain lap disampingnya, dia seka tumpahan kopi. Lagi, Namira khawatir Raka akan

k mir ? Yahh, sori ya. Entar aku gantiin

Gapapa mas. Bukan salah Isyana.

ngaja" Lagi, Raka jongkok dihadapan Isyana yang sudah mau keluar. Air matanya. "Is. Kamu minta maaf ke Tante Mir ya. Papa tau kamu ga sengaja,

planet lain. Isyana menuruti permintaan papa Raka. "Tante. Aku minta ma

sengaja. Ga usah diganti. Kalau kopinya tumpah, berarti tandanya, Tante udah terlalu banyak ngopi. Hehehe. Tante gapapa, kamu jangan sedih ya." Namira merentangkan kedua tangannya, kemudian Isyana masuk kedalam

tapi kalau kebanyakan buat sakit. Dia menghampiri Namira. "Kak

at-lekat kemudian memajang senyum. "Ga usah ka. Beneran" lembut sekali Namir

ga enak aku" masi

amu belajar ngiketin

rasanya, dia dan Isyana tak membuat masa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka