icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sebatas Istri Bayang-Bayang

Bab 3 Kehidupan baru di bawah bayangan.

Jumlah Kata:1218    |    Dirilis Pada: 01/10/2024

dahan pagi itu tidak terasa dalam hati Syakila. Dia terbangun dengan perasaan kosong, merasakan dinginnya pagi yang

ihat ke samping, tempat tidur itu telah kosong. Reihan sudah tidak ada di sana. Syakila menarik napas panjang dan

ngun lebih awal,

ndakan bahwa Reihan sedang mandi. Syakila duduk di tepi tempat tidur, menatap seragam polisi yang tergantung rapi di kursi. Seragam coklat

etulkan kerudung di depan cermin, Reihan keluar dari kamar mandi. Syakila melirik suaminya sekilas. Reihan terlihat sibuk dengan dirinya sendiri, men

tanya Syakila pelan, men

ku ada tugas pagi ini. Kau istirahat saja di

g yang kebetulan tinggal di rumah yang sama. Syakila mengangg

kunci mobil. Sebelum keluar kamar, dia berhenti sejenak di depan

ah dan ibu," ucapnya singkat, lalu melangka

aru saja ditinggalkan Reihan. Air mata yang tadi ditahan kini mengalir perlahan di pipinya. Hatinya terasa hancur melihat

aksakan dirinya untuk bangkit. Dia tahu, dia tidak bisa terus terpuruk seperti ini. Di

sibuk menyiapkan sarapan. Aroma harum nasi goreng yang dimasak Bu Rahma menyambutnya saat

Ayo, bantu ibu di sini," a

menata makanan di meja makan. Meskipun suasana dapur terasa hangat, Syakila merasa

uruk pada Syakila. Justru sebaliknya, dia selalu menyambut Syakila dengan hangat dan kasih sayang. Tapi, entah mengapa, pe

yang menyiarkan berita pagi. Reihan sudah pergi bekerja, meninggalkan rumah dengan kesibukannya sendi

kat?" tanya Bu Rahma

jawab Syaki

aan sekali anak itu, ibu pikir setelah menikah dia akan be

k menutupi hatinya yan

pan penuh pengertian. "Kamu baik-baik saja, kan, Nak? Kalau a

an air mata yang hampir tumpah

al pernikahan memang tidak selalu mudah. Tapi, percayalah, semuanya akan baik-

ragu. Bagaimana dia bisa berharap semuanya akan baik-baik

engalihkan arah pembicaraan. "Oh iya, ibu. Ayah

Ibu berharap kamu mau menemani ibu sarapan di rumah, karena dua Pria

rumah yang seharusnya bisa menjadi pengalihan, justru tidak mampu meredakan perasaan galau yang terus menghantuinya. S

*

Dia duduk di atas ranjang, memandangi langit-langit kamar yang polos. Kehening

an. Mereka hampir tidak pernah bertemu sebelum menikah, hanya berk

arus mereka terima. Reihan tidak pernah menunjukkan minat atau cinta padanya sej

, dia tidak pernah benar-benar menjadi bagian dari hidup Reihan. Pernikahan ini h

dalam pernikahan seperti

itu jelas di antara mereka. Syakila merasa asing di rumah suaminya sendiri, di kamar mereka sendiri

pucat dan lelah. Sejak menikah, senyum yang dulu sering menghiasi wajahnya kini jarang mun

perannya sebagai istri yang patuh, tanpa banyak menuntut atau berharap. Dia tida

a hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginannya. Meski hatinya hancur, dia harus tetap menjalani hari-harinya, men

i masa depan, tapi dia yakin bahwa dia harus kuat. Meski sulit, dia harus bertahan. Untuk dirinya s

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka