icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

PUSAKA YANG HILANG

Bab 4 Hilangnya Anggota Tim

Jumlah Kata:1814    |    Dirilis Pada: 11/09/2024

eka mencoba melanjutkan aktivitas seperti biasa. Namun, suasana terasa berbeda. Ketakutan yang tersembunyi

an penjelasan lebih lanjut tentang artefak kutukan yang mereka temukan. Namun, saat dia

tanya Arga kepada Yuni, yang sedang men

belum, aku tidak melihat dia

p ke dalam pikiran Arga. "S

"Aku baru mengetuk kamarnya tadi, tapi tidak ada jawab

akin kuat. Pintu kamar itu sedikit terbuka. Dengan hati-hat

ih ada di pojok ruangan, dan pakaian-pakaiannya tertata di kursi. Namun, tidak

ul. "Di mana dia?" tanya Yun

tahu. Ini aneh. Semua barangnya masih

atu yang lebih buruk telah terjadi? Setelah peristiwa aneh tadi mala

" kata Yanto dengan sua

uruh Desa Sentana. Mereka memeriksa setiap sudut desa, dari jalanan utama hingga ke area penggalian, tetapi Raka

Sukro?" gumam seorang penduduk desa. "B

angkah yang dia ambil, pikirannya terus-menerus memikirkan peringatan Pak Sukro tentang kut

pan. Wajah-wajah lelah dan putus asa memenuhi ruangan. Yuni duduk di sudut, m

ngkin dia pergi tanpa jejak begitu saja. Ra

hirnya angkat bicara, suaranya terdengar bergetar. "Bat

ui itu. Namun, dia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa seja

inapan, wajahnya tampak gelisah. "Aku mendengar kalian sedang

"Raka... dia hilang tanpa jejak, Pak. Kami sudah men

mperingatkan kalian tentang kutukan itu. Artefak yang kalian temukan bukanlah benda biasa. Batu itu... m

kutukan?" tanya Yanto, tidak bisa

ama terkubur. Batu itu adalah penjaga, segel yang melindungi dunia dari kegelapan yang terperangkap di

tahu bahwa kebodohannya telah membawa mereka ke dalam bencana. "Kami ha

ut Pak Sukro dengan suara berat. "Kutukan itu nyata, dan sek

ama," kata Yuni, suaranya

ni adalah permulaan. Jika kalian tidak menemukan cara untuk mengembalikan apa yang telah kalian bebaskan, akan ada l

ereka hanya ingin menggali artefak kuno, tetapi kini mereka terjebak d

a. "Kita harus menemukan cara untuk menutup kutu

mbantu sebisaku. Tapi ini adalah tanggung jawab kalian. Kalianla

hkan misteri arkeologi lagi. Ini adalah perlombaan melawan waktu, sebelum kutukan itu mengambil lebi

encari petunjuk lebih lanjut di sekitar batu yang mereka temukan. Tapi, di dalam hatinya, dia tahu perjalanan

apan, memikirkan langkah selanjutnya. Di luar, angin bertiup kencang, menyapu dedau

a menemukan lebih banyak informasi tentang batu itu, mungkin kita bisa m

o menimpali dengan ragu. "Kita bahkan tidak tahu apa yang sed

dak akan membawa mereka ke mana-mana. Raka sudah menghilang, dan entah bagaimana, Ar

h berhati-hati. Semakin kalian melangkah ke dalam, semakin besar risikonya. Batu itu bukan sembarang benda, melainka

gan suara pelan. "Jika benar batu itu adalah

g kudengar sejak aku kecil mengatakan bahwa hanya keturunan tertent

iapa?" tanya

yak versi tentang legenda ini. Beberapa orang percaya bahwa kuncinya ada pada orang-orang dari garis keturu

sudah berurusan dengan kutukan, dan sekarang kita harus mencari ketu

ginapan. Semua orang terdiam seketika, mata mereka tertuju ke pintu. Ketukan it

berdiri seorang lelaki muda dari desa dengan wajah pucat dan ket

anya Arga de

a pemuda itu tergaga

ung berdiri. "Di man

untuk menenangkan diri. "Di hutan... di t

pa?" de

ketakutan hanya dengan mengingatnya. "Tubuhnya seperti diselimuti kabut hitam. Dia han

jenak ruangan terasa berputar, seolah dunia yang mereka ke

nya tegas meskipun hatinya gemetar. "Jika it

ihat di wajah mereka. Namun, mereka mengangguk setu

_____________

ng mereka lalui semakin sempit, dibatasi oleh pepohonan lebat yang tampak mencekam di bawah sinar bula

enghadap ke sungai, tubuhnya tegak namun kaku. Dia tidak bergerak, tidak mengelua

ian temannya. Namun, tidak ada respons. Yuni m

," bisiknya. "Ada ses

tam tipis melingkupi tubuh Raka, tampak seperti bayangan yang hidup. Wajah Raka tidak

kali ini suaranya lebih

abut hitam di sekitar tubuhnya mulai bergerak, berputar lebih cepat dan semakin gelap. Su

Apa ini?" bisiknya, setengah kepada dir

katanya pelan. "Kutukan itu sudah mengambil alih. Jika kita tidak s

ta lakukan?" tanya Yan

tikan kutukan ini. Satu-satunya cara adalah dengan memecahkan rah

reka semakin sedikit. Kutukan ini semakin kuat, dan Raka mungkin sudah hampir tak terselamatkan. Dengan tekad yang

kembali ke situs dan mencari tahu bag

apakah mereka benar-benar bisa menghentik

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka