icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

RAHASIA PERPUSTAKAAN KOTA

Bab 3 Teka-teki Pertama

Jumlah Kata:1281    |    Dirilis Pada: 11/09/2024

adalah permulaan dari sesuatu yang jauh dari kebiasaan. Setelah malam yang panjang me

a yang harus dipecahkan. Tulisannya berupa pui

mbaran waktu y

ngan kata-ka

di antara tian

ak pintu yang

kata-kata yang terikat? Tiang pengetahuan? Dia yakin ini adalah petunju

a yang jarang disentuh, berharap menemukan petunjuk lebih lanjut. Setelah beberapa jam m

pustakaan. Rak itu dipenuhi dengan koleksi ensiklopedia tua yang sudah berdebu, yang jarang sekali dipinjam oleh pengun

in-lebih tua dan sedikit lebih aus. Dengan hati-hati, Aria menarik buku itu dari rak. Ketika dia membukanya, ada s

ni pasti kunci yang disebutkan dalam teka-teki. Namun, untuk apa k

an yang biasanya damai tiba-tiba terasa berubah. Ada keheningan yang aneh, hamp

lain perpustakaan. Aria tersentak dan bergegas menuju sumber suara. Di sana, dia menemuk

nya Aria, sua

ni, menunjuk ke arah salah satu lorong rak buku. Aria mengikuti pandang

Nani dengan suara serak.

stakawan senior. Matanya terbuka, tapi tidak ada kehidupan di dalamnya. Wajahnya tampak pucat

ercaya bahwa seseorang bisa meninggal begitu

n area sekitarnya, mereka tidak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penyebab yang jelas dari kemati

mungkin bukan kebetulan. Apakah ada kaitan antara kematian ini dengan buku misterius ya

jadi. Rasa takut mulai merayapi dirinya, namun ia tahu bahwa mundur bukanlah pilihan. Terlalu banyak mist

mpaknya semakin dekat. Sesuatu yang gelap dan berbahaya tampaknya mengintai di balik bayang-bayan

ng menyelimuti perpustakaan. Di sekitar, rekan-rekan pustakawan tampak kebingungan, berbisik pelan satu sama lain. Suar

kembali ke teka-teki yang belum terpecahkan. Apakah kematian Pak Johan berhubungan de

isa berlama-lama di tempat kejadian tanpa menimbulkan kecurigaan. Aria mengunci tatapannya dengan Rin

di? Bagaimana ini bis

di tenggorokan. "Aku tidak tahu. Tapi aku merasa

gan serius. "Kau masi

ya, dan aku rasa aku tahu

il memandu Rina menuju salah satu area yang jarang dikunjungi, sebuah ruangan kecil di belakang perpustakaan yang dikenal sebagai

bisik Aria, tatapannya menyapu dinding ruangan. "Tapi ak

ngan cemas. "Dan kau pikir

u menyebutkan 'pintu yang tak terlihat.' Jika pintu itu

tu-hampir tak terlihat, terselip di antara rak-rak buku lama. Dengan hati-hati, ia mendekat da

l

bergeser, memperlihatkan sebuah pintu tersembunyi yang tak pernah mereka duga sebelumnya.

n sesuatu," bisik Rina, su

pikiran tentang kematian Pak Johan kembali menghantui. Jika ini adalah tempat yang tersembunyi begitu

dalam, lalu mendorong pintu itu dengan perlahan. Pintu itu terbuka dengan suara berderit

erasa ini terlalu berbahaya," kata

waspada. "Aku sudah bilang, Aria. Aku tidak ak

eka. Lorong itu gelap dan dingin, dengan udara lembap yang menyelimuti. Dinding-dinding batu di sek

ta ini penuh dengan pengkhianatan dan darah." Apa pun yang menanti mereka di ujung lorong ini, ia tah

ia satu-satunya penuntun mereka. Namun, di tengah kegelapan it

k terdengar, tapi jelas b

sini," bisik Rina d

dengan hati-hati. Teka-teki pertama telah membawa mereka ke

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka