icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
JEJAK CINTA DI MASA SILAM

JEJAK CINTA DI MASA SILAM

icon

Bab 1 Kilasan di Tengah Malam

Jumlah Kata:1017    |    Dirilis Pada: 08/09/2024

Jantungnya berdebar kencang, napasnya tersengal-sengal. M

h yang dipenuhi lumut hijau. Udara dingin menusuk tulang, dan bau tanah basah memenuhi hidung

. Di sana, berdiri seorang pria. Wajahnya samar-samar, terhalang oleh bayangan pepohonan. Namun,

tanya Alina, s

hangat dan menenangkan. Alina merasa terhipnotis oleh tat

i," ucap Alina, suaran

pan. Alina terbangun, tubuhnya masih bergetar. Ia mengus

m. Alina mulai merasa terusik. Siapa pria itu? Mengapa ia sel

ke jendela. Bulan purnama bersinar terang di langit, menerangi kota yang t

" gumamnya. "

u bukanlah sekadar mimpi. Itu adalah kilasan masa

bermata biru itu terukir jelas di benaknya. Ia mencoba mencari jawaban dalam buku-buku sejarah, men

ahli mimpi yang ia konsultasikan. "Terkadang, mimpi kita menc

adar khayalan. Ada sesuatu yang lebih dalam, l

o lama. Foto itu memperlihatkan seorang wanita muda dengan rambut cokelat panjang dan mata biru ke

ungnya berdebar kencang. "In

1890." Alina langsung mencari informasi tentang Amelia di internet. Ia menemukan sebuah catata

ngunjungi kota tempat Amelia tinggal, sebuah kota kecil di daerah pedesaan. Ia berharap

lalu. Rumah-rumah tua dengan arsitektur Victorian menghiasi jalanan berbatu. Udara dip

tentang Amelia. Namun, museum itu hanya menyimpan sedikit koleksi tentang

engan rambut putih dan mata tajam. "Ia memiliki bakat luar biasa dalam menangkap

eleng. "Tidak ada yang tahu pasti penyebab kecelakaan itu," katanya. "Kereta api itu tiba-t

Ia merasa semakin dekat dengan Amelia, namun juga

jalanan berbatu, melewati rumah-rumah tua yang tampak kosong dan sunyi. K

n. Rumah itu memiliki taman yang terawat dengan baik, dipenuhi bunga-bunga berwarna c

ng. Mata biru. The Blue Eye Inn. Apakah a

buka, memperlihatkan seorang wanita tua dengan rambut putih dan mata b

" kata wanita itu. "Nama saya Mrs. H

ia dalam mimpinya. Ia merasa seperti telah menemuka

Amelia," kata Alina. "Amelia, pelukis ya

hu Amelia. Ia adalah teman baik saya. K

ang mengenal Amelia. Ia bertanya tentang Amelia, tentang kecel

sai berbicara, Mrs. Hawthorne mengajak Alina ke ruang belakang

"Ia suka melihat bayangannya di cermin. Ia percaya bah

a-tiba, ia merasakan hawa dingin yang menusuk tulang. Ia m

ajahnya samar-samar, namun matanya, mata berwarna biru kehijau

suaranya gemetar. "K

angkan. Alina merasa terhipnotis oleh tatapannya

i," ucap Alina, suaran

Alina terhuyung mundur, tubuhnya gemetar. Ia merasa sep

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka