icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Balas Dendam seorang ibu

Bab 2 Kehidupan yang Hancur

Jumlah Kata:1032    |    Dirilis Pada: 07/09/2024

ketegasan dalam nada suaranya. "Kalau kau datang unt

nya. Cahaya lampu jalan yang redup memperlihatkan siluet tubuhnya yang kokoh, meski ia tampak kelelahan, baik secara fisik maupun emo

ahu rasa sakit yang kau rasakan. Aku tahu kata-kata tidak akan mengubah apa pun, tapi..." dia terdiam sejenak, memilih kata-

menghantam setiap sudut jiwanya yang telah lama hancur. Ia ingin menjawab dengan cepat, ingin mengatakan bahwa ia me

um puas," jawabnya akhirnya, suaranya serak, seperti dipaksa keluar dari tenggorokannya

da rasa takut terhadap apa yang mungkin terjadi selanjutnya. "Dan siapa sekarang target selanjut

hanya memancarkan kebencian yang dalam. Senyuman tipis, hampir seperti ejekan, terlukis

ng tak ingin diingat oleh siapa pun yang mengetahuinya. "Tony...," dia mengulanginya, lebih kepada dirinya sen

bagian dari ini semua. Dia ada di sana, tertawa saat anakku memohon... Saat darahnya mengalir di antara mereka, seperti hibur

genalnya-atau setidaknya, dulu. Sekarang, yang berdiri di hadapannya adalah seseorang

berpikir... sejenak saja, tentang apa yang akan kau dapatkan dari semua ini. Kau sudah membalas dendam pada satu oran

g. "Aku tidak mencari kedamaian," ka

anya. "Ini bukan keadilan, Maya. Ini pembalasan dendam. Da

id. Tidak ada yang bisa diperbaiki. Satu-satunya hal yang bisa kulakukan seka

yang begitu mendalam. "Kau akan kehilangan dirimu sendiri, Maya.

n mereka merasakan rasa sakit yang sama seperti yang anakku rasakan. Aku ingin mereka memohon, aku in

a. Dia tahu bahwa kata-kata tidak akan mengubah apa pun. "Bagaimana kau ak

ara untuk memastikan dia merasakan ketakutan yang sama seperti yang anakku rasakan. Tapi aku tidak a

berbahaya, Maya. Dia punya koneksi, dia punya uang, dan dia punya ke

tidak takut pada siapa pun. Satu-satunya hal yang aku takutkan adalah tidak bi

"Kau tahu, Maya," katanya pelan, "aku pernah kehilangan seseorang yang sangat kucintai juga. Aku tahu bagaimana rasanya..

perti ini. Kau tidak tahu bagaimana rasanya melihat mayat anakmu tergeletak di rumah sakit, tubuhnya penuh luka, dan tahu bahwa mereka yang melakukan ini

"Aku tahu kau terluka, Maya. Dan aku tahu kau tidak akan berhenti. Tapi, apa yang akan kau

Tapi dia menepisnya. "Aku tidak peduli," katanya akhirnya. "Aku tidak ped

asan dendam. Dan pembalasan dendam tidak pernah berakhir baik. Kau mungkin aka

tu-satunya yang tersisa untukku sekarang adalah balas dendam. Dan aku akan menyelesa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka