icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Balas Dendam seorang ibu

Balas Dendam seorang ibu

Penulis: Mangpurna
icon

Bab 1 Titik Balas dendam

Jumlah Kata:796    |    Dirilis Pada: 07/09/2024

a itu tergeletak di lantai, tubuhnya berlumuran darah dan memar. Setiap gerakan kecil membuatnya men

i...sakit....," suaranya serak, nyaris teng

gam erat sebatang tongkat besi yang berkilauan oleh darah, jari-jarinya memutih karena tekanan yang begitu

k, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya membawa berat ribuan t

gan darah yang mengalir dari pelipisnya. "Aku

f? Kau pikir maafmu bisa menghapus apa yang telah kalian lakukan pada ankku

.. aku tidak tahu... aku hanya ikut ikutan...

an teman mu yang lain, ya? Seperti robot, yang tanpa perasaan, tanpa pikiran... Yang

pukul aku lagi.," suara pemuda itu berubah menjadi jeritan pu

mencari sesuatu-penyesalan, ketakutan, atau mungkin sekadar pengakuan. Tapi yang ia lih

gi, suaranya lebih pelan, hampir melankolis. "Mengapa kau tidak bisa merasakan ketakutan

yang bisa keluar dari mulutnya

nyuman yang tak menunjukkan kebahagia

nya yang penuh luka kembali menghantui pikirannya. "Anakku tidak bisa membalas. Tapi kau... kau aka

wanita itu tak peduli. Dengan kekuatan yang berasal dari seluruh kebencian dan sakit hati

i ke lantai, tak bergerak. Ruangan itu sepi, hanya sua

ada perasaan puas, tidak ada kelegaan yang diharapkan, hanya kekosongan yang lebih besar dari sebelumnya. Dengan

ap kosong ke depan, seakan mencari sesuatu yang tidak pernah bisa dia temukan. Kead

air mata yang mengalir, memohon... memohon pada ibunya yang kini tak bisa melakukan apa pun selain mengambil nyaw

hkan luka di hatinya. Satu-satunya yang tersisa adalah bayangan-bayangan itu,

ubah. Keadilan telah diambil dengan caranya sendiri, meski harga yan

apa yang baru saja terjadi. Maya melangkah keluar, wajahnya keras tanpa ekspresi. Napasnya berat, seolah-olah beban di dalam dadany

lubungi rasa kosong yang semakin menggerogoti hatinya. Setiap langka

rhe

tahu siapa yang memanggilnya. Ia berdiri di tempat, membiarkan angin malam mengibarkan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka