icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Gairah Liar Pembantu Lugu

Bab 5 Kehangatan di Malam Hari

Jumlah Kata:1099    |    Dirilis Pada: 02/09/2024

rik tangannya perlahan, namun p

an?" tanya Valdi, suaranya te

it goyah karena posisi intim mereka. Dia bisa merasakan napas Valdi

uk tidak melakukan sesuatu yang lebih. Namun, perasaan yang muncul dari sentuhan tadi masih t

gakhiri momen itu sebelum situasi menjadi lebih canggung. Dia melang

mengalihkan pikirannya dari ketegangan yang masih tersisa. Namun, saat dia melangkah kelua

katanya, berusaha terdengar biasa saja meski hatinya masih sedikit berdeb

"Iya, Om. Aku bantu pegangin," jawabnya dengan semang

atkan kursi itu di bawah lampu yang harus diganti, lalu meletakkan bohlam baru di de

enaiki kursi, mencoba untuk fokus pada tugasnya da

a yang tinggi dan posisi yang lebih tinggi membuat Mayang secara otomatis mendongak. Saat itulah pandangannya tertuju pada tonjola

jak tadi kembali menyerang, kali ini lebih kuat. Sementara Valdi sibuk mengganti bohlam, Mayang mencoba keras untuk tidak mem

m dan lampu pun menyala terang kembali. Dia menghela

udah bantu pegangin, Mayang,"

aha menyembunyikan perasaan yang

matanya sedikit menghinda

ng tampak sedikit merah dan canggung. Namun, dia memutuskan untuk tidak menan

ekarang?" tanyanya, men

ipun pikirannya masih b

bisa makan siang bareng," katanya sambil berjala

nya memutuskan untuk meninggalkan dapur da

ke ruang kerja, ada yang perlu Om selesaikan

. Namun, semakin dia mencoba untuk fokus, bayangan tonjolan di celana Valdi yang tak sengaja dilihatnya tadi terus me

aran yang mulai membesar. Dia mencoba mengusir pikiran i

ngkin, kan?" Dia menggigit bibir bawahnya, merasa malu pada dirinya s

rinya sendiri, tapi pikirannya menolak untuk mendeng

berdebar lebih kencang. Ada bagian dari dirinya yang ingin tahu lebih banyak, ya

yang sama kayak aku?" pikirnya lagi, kali ini sedikit lebih lama,

nnya, pikirannya tidak akan berhenti memutar pertanyaan-pertanyaan itu sampai dia mendapatkan jawaban

emotong sayuran, pikirannya sudah jauh dari dapur itu, terperangk

*

enar enak, lebih dari yang dia harapkan. Valdi tersenyum hangat sambil menatap gadis muda itu

arang sekali Om bisa makan seenak in

inya merona merah, meras

ka," jawabnya pelan, matanya sesekali meliri

lurkan tangannya untuk menyentuh punggung tangan Ma

jadi lebih hangat. Kamu... bikin suasana jadi beda

rasakan kehangatan merambat dari

ra bergetar, merasa ada sesuatu yang

i laci samping tempat tidur - botol pheromone yang telah lama disimpannya untuk momen-momen seperti ini. Dengan hati-hati, ia menyemprotkan beberapa kali di titik-titik tertentu p

m, waktu masih menunjukkan pukul 8 malam. Dia berpikir untuk segera beristira

nton TV sama Om?" ajak Valdi, sua

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka